Membahas Didi Kempot tak ubahnya kita sedang berkelakar tentang sosok pahlawan budaya pada masa kini. Disaat anak muda sedang mengelu-mengelukan sosok idola yang jauh dari identitas dan budaya bangsa Indonesia, Lord Didi konsisten memperjuangkan identitas Budaya Jawa yang sudah mulai tergerus karena arus globalisasi yang tidak dapat dibendung. Lewat karya-karyanya yang kental bernuansa jawa  beliau berhasil mengangkat Budaya Jawa khususnya untuk bisa dinikmati  oleh seluruh lapisan masyarakat di Indonesia bahkan di dunia.
Tidak mudah memang jalan yang dilalui oleh Didi Kempot hingga mampu dikenal luas seperti sekarang ini. Beliau adalah tipe orang yang telaten, ulet, dan tidak mudah menyerah terhadap keadaan. Belum lagi arus globalisasi yang begitu cepat membuat semua jenis aliran musik dapat masuk ke Indonesia. Beliau berkarya sudah lebih dari 30 tahun dan menghasilkan ribuan lagu bernuansa jawa. Sempat mengalami pasang surut dalam karirnya, namun belakangan ini beliau mampu menjadi jajaran penyanyi papan atas Indonesia yang dihormati dengan menjual karya bukan sensasi karena konsistensi membawakan aliran musiknya. Musik bernuansa patah hati namun ternyata asyik untuk dijogeti.
Didi Kempot adalah sosok yang rendah hati, dermawan, dan selalu berbuat baik kepada siapa saja. Terakhir saya melihat beliau di layar kaca dalam acara amal penggalangan dana terkait musibah covid-19 yang diinisiasi oleh dirinya sendiri bersama Kompas TV. Luar biasa ketulusan Didi Kempot benar-benar terlihat disini. Tampil dengan energi positif lengkap dengan identitasya seperti blangkon (read: penutup kepala jawa), beliau mampu mengumpulkan dana sekitar 7,3 milyar hanya dari konser amal ini. Berkat karya-karyanya banyak penyanyi yang bisa mencapai puncak popularitas. Meski sering lagunya dicover tanpa ada izin ke beliau terlebih dahulu, Didi Kempot tidak pernah mempermasalahkan atau bahkan membawanya ke jalur hukum. Kebijaksanaan hati seorang Didi Kempot perlu diteladani oleh setiap orang.
Didi Kempot adalah sebuah inspirasi sekaligus panutan bagi anak-anak muda untuk berani bersuara dengan budayanya. Tampilannya yang identik lengkap dengan pakaian adat jawa seperti blangkon, beskap, dan juga jarik telah mengajarkan kita semua bagaimana rasa bangga terhadap identitas budaya itu harus ditanamkan sejak dini agar tidak tergerus oleh budaya bangsa lain. Saya sebagai orang jawa bangga mempunyai idola yang berasal dari identitas budaya saya sendiri yaitu Lek Didi Kempot.
Sugeng tindak Lek Didi, engkau adalah inspirasi kami untuk terus melestarikan Budaya Jawa sampai akhir hayat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H