Mohon tunggu...
Dwi Yanuar Nugraheddy
Dwi Yanuar Nugraheddy Mohon Tunggu... -

Berawal dari hobby tulis puisi, ngeblog akhirnya terlatih juga buat hobby nulis artikel.\r\n\r\nAku seorang yang mencintai perkembangan teknologi dan lagi melatih dalam dunia menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

9 Agustus 2011   05:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:57 1322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Cerita tentang cinta memang tiada akhir dan selalu menjadi hal yang indah. Cinta bersemi ketika kita intens saling bertemu, berinteraksi dan lama-lama saling mengerti satu sama lain dan saling menyukai dan mencintai. Merasakah indahnya jatuh cinta pasti sangat menyenangkan, terutama bila sang pujaan hati memiliki perasaan dan keinginan yang sama untuk saling menjalin hubungan percintaan. Sang Pria menyatakan parasaan cintanya yang mendalam kepada sang wanita dengan di landasai oleh rasa cinta yang mendalam. Itulah benih-benih cinta mulai timbul. Rasa cinta memang indah dan berjuta-juta rasa senang hadir dalam hati dan pikirna seseorang yang lagi di mabuk asmara. Jika kita mencinai seseorang yang kita cintai, kita akan selalu mendoakannya, walaupun dia tidak mencintai kita. Terkadang saat seseorang pria ataupun wanita mencintai pasangannya, tetapi ternyata pasangan nya tersebut hanya menganggap kita sebagai teman, tidak ada perasaan lebih ke kita, rasa kecewa dan pupus harapan menghantui pikiran kita. Itu lah fenomena baik-buruknya cinta . "Cinta Bertepuk Sebelah Tangan", ya, itulah pengalaman yang pernah saya alami saat duduk di bangku SMA. Berawal sejak saya kelas 2 SMA, saya memiliki banyak kenalan teman baru, kerena saat kelas 1, sistem kelas nya di acak, sehingga kemungkinan besar banyak teman-teman yang telah saya kenal berada di kelas yang berbeda. Langsung saja ke cerita percintaan saya. Saya memiliki sahabat karib, bernama Androfa dan Wina. Androfa orangnya cerdas dalam pelajaran matematika dan banyak di kagumi teman-teman karena kecerdasannya. Wina, dia orangnya dewasa, setia kawan, dan peduli kepada semua orang. Kami bertiga bersahabat dan saling peduli. Dalam perjalanan waktu berlalu hati ku tidak bisa di bohongi karena saya memiliki perasaan lebih kepada Wina. Segala cara saya lakukan demi menaklukan hati Wina. Wina pun merasa nyaman dengan kehadiran dan rasa perhatian ku ke dia. Tetapi saat itu, aku belum mengerti benar, apakah dia benar-benar menaruh harapan kepada ku ? Waktu terus berlalu dan hari-hari terus berjalan, hingga saatnya realita yang membuat ku tertegun menghampiri ku. Saat itu, saya dan Wina saling curhat satu sama lain. Itu sudah menjadi hal biasa saling memberikan masukan dan saran dalam setiap curahan hati yang kami ungkapkan. Salah sat curhatan Wina yang jujur membuat saya kaget dan tak menyangka, yaitu bila Wina ternyata punya perasaan saying dan cinta kepada Androfa. Saat mendengar statement itu, saya sempat tak menyangka dan jujur dalam hati bergejolak tidak menerima. Tetapi dalam hati saya berkata "aku harus bijaksana dalam mengontrol emosi ku ini". Perlahan tapi pasti, aku dengan sabar mendengar curahan hati perasaan Wina kepada Androfa. Intinya dari curahan hatinya adalah agar dia meminta bantuan saya untuk bisa menjadi mak comblang (orang yang membantu dalam percintaan seseorang/ perantara). Saat itu, saya belum mampu menanggapi bisa kerana belum pernah menjadi itu sebelumnya. Saya butuh waktu untuk berpikir. Mengapa saya begitu ? karena saya saat itu belum mampu menerima sepenuhnya dan masih butuh ketenangan berpikir. Sepanjang malam ku berpikir untuk berlaku bijaksana dan mempunyai pemikiran bila "Cinta tak harus memiliki, walaupun sakit, tapi biarlah agar seorang yang kita cintai nyaman dengan seseorang yang dia cintai. Cinta itu tidak bisa di paksa. Cinta itu adalah hak seseorang untuk memilih seseorang pendamping yang tepat dalam kehidupan asmaranya. Keesokan harinya kondisi jiwa ku sudah mulai siap untuk menerima kenyataan itu. Saya menyanggupi permintaan Wina untuk menjadi mak comblang . Dalam hati ku berkata "Saya senang jika sahabatku memilih yang terbaik pasanganya yang dia cintai". Wina senang saat saya menyanggupi itu. Perjalanan waktu terus berlalu. Saya mencoba membuat Androfa dan Wina untuk bisa lebih intens dan nyaman dalam berkomunkasi. Akhirnya, rencana kami berhasil. Androfa akhirnya memiliki rasa cinta kepada Wina. Saat pertengahan semester kelas 2 SMA, Androfa dan Wina remi berpacaran. Saya sebagai sahabat karib mereka merasa senang dan bangga mereka bersatu hati. Dalam hati ku berkata "saya senang mereka berbahagia". Saat SMA, aku menikmati masa-masa jomblo. Terlintas dalam pikiran membuat suatu syair cinta tentang keadaan saya saat itu pada sebuah blog pribadi saya, Ingatlah pada satu Cinta Cinta  terbaik diantara para pecinta Cinta paling hakiki diantara cinta di dunia Cinta tulus kepada Sang Maha Cinta, inlah cinta yang sebenarnya. Janganlah malu berjumpa sang pujangga Walau cintamu tak terbatas dari padanya Yakinlah bahwa ada yang lebih baik darinya Yang akan menerimamu dengan penuh senyum surga Statement Sahabat menjadi cinta memang sungguh ada. Cinta hadir memang terkadang tak di duga-duga. Dunia belum berakhir bila cinta bertepuk sebelah tangan. Tetaplah bijaksana dalam menghadapi kehidupan percintaan ini. By Dwi Yanuar Nugraheddy ^_^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun