Anggaran Kementrian Pertahanan tahun 2020 yang merupakan anggaran terbesar memang diperlukan efisiensi pengelolaan. Apalagi menyoal harapan Presiden Jokowi untuk memaksimalkan alutsista.
Ketika ada orang yang melirik anggaran Kemhan tahun 2020 yang hanya difokuskan untuk pengadaan alutsista saja, menurut saya kurang tepat.
Prabowo Subianto pun pernah menegaskan bahwa 127 triliun anggaran itu harus dikelola dengan baik, dia ingin memastikan semua kebutuhan Kemhan dan TNI tetap berjalan efektif dan efisien.
Ihwal anggaran ini menurut saya Prabowo paham betul cara mengelolanya. Jika melihat kunjungan Prabowo ke beberapa negara hanya untuk pengadaan alutsista dari anggaran Kemhan 2020, juga keliru.
Sebagai catatan, Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di Kemhan dibagi menjadi 5 sektor, yakni Sekjen Kemhan, Mabes TNI, TNI AD, TNI AU dan TNI AL. Lima kuasa ini masing-masing mendapatkan pengelolaan anggaran tersebut.
Sementara anggaran untuk alutsista adalah 30 persen. 50 triliun secara specific untuk Mabes TNI dan tiga matra TNI. Jadi, jangan berasumsi bahwa anggaran Kemhan tahun 2020 hanya difokuskan untuk pengadaan alutsista semata.
Saya yakin Prabowo Subianto tidak hanya fokus pada alutsista. Banyak program-program lain yang merupakan satu kesatuan untuk menjaga kedaulatan NKRI dan pertahanan nasional kita.
