Mohon tunggu...
Yanuar I. Pangestu
Yanuar I. Pangestu Mohon Tunggu... -

Psychology of merdeka university

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kondisikan Stres

29 Maret 2015   09:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:51 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Stres merupakan masalah yang sering dihadapi oleh para pekerja. Dimana hal ini menjadi sandungan bagi pekerja untuk dapat berkembang dan tumbuh dalam pekerjaannya. Adapun 3 faktor penyebab stress ialah:

1.Kepentingan

Berkaitan dengan seberapa pentingnya suatu peristiwa bagi individu. Seperti saat mengalami penurunan jabatan, seberapa individu menanggapi dan melihat hal tersebut penting. Semakin stress yang dialami, sehingga menutup diri dengan adanya kemungkinan tawaran untuk jabatan yang lebih baik alagi atau adanya penerimaan kerja yang lain dengan posisi jabatan yang sseperti dulu.

2.Ketidakpastian

Berkaitan dengan issue yang tidak pasti. Seperti adanya wacana bahwa perusahaan akan mengadakan PHK besar-besaran, sehingga membuat para pekerjanya menjadi was-was dalam menunggu keputusan apakah hal tersebut benar atau tidak.

3.Durasi

Adanya tekanan yang berkelanjutan dalam kurun waktu tertentu. Semakin lama seseorang mengalami stressor semakin kronis stress yang dideritanya.

Stresor adalah hal yang membuat seseorang mengalami stress. Sumber stressor dapat  dibagi menjadi 3, invidu itu sendiri, kelompok dan organisasi. Dalam menghadapi stress, seseorang membutuhkan penilaian kognitif untuk menanggulanginya, selain kesadaran diri dan motivasi untuk keluar dari masalah. Untuk  itu ada 2 cara dalam menghadapi stress

-Problem coping stress

Usaha kognitif dan perilaku secara terus-menerus untuk mengelola sesuatu dari dalam maupun luar individu tersebut yang membuat stress dan berfokus pada masalah yang dihadapi.

-Emotion coping stress

Usaha yang sama dilakukan pada problem coping stress namun disini berfokus pada emosi individu itu sendiri. Dengan mendapat dukungan, simpati, pengingkaran atau penerimaan pada masalah dan sebagainya.

Akibat atau hasil dari stress itu sendiri, bisa berdampak bagi individu dan organisasi yang menaunginya. Dapat terlihat dari kognisi, perilaku dan fisiologi individunya serta konsekuensi yang akan didapat oleh organisasi tersebut seperti, kinerja pekerja yang menurun, motivasi hilang, tidak professional dalam menjalankan pekerjaannya, produktiitas menurun, dll. Maka dibutuhkan moderator stress dalam individu pekerja, bisa dari kepribadiannya, pola perilaku A, dan dukungan sosial. Selain itu baik pekerja atau organisasi itu sendiri juga perlu mencegah dan membuat manajemen stress sebagai langkah awal dalam untuk mengantisipasi bila sautu saat ada dalam keadaan stress tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun