Menu Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di posyandu yang monoton, sedangkan masyarakat yang sangat dekat dengan alam, menghadirkan kreasi olahan makanan yang cocok untuk seluruh kalangan usia, salah satunya untuk para balita.Â
Banyaknya ditemui bayi dengan berat badan kurang, gizi kurang, bahkan bayi stunting, maka sangat penting bagi orang tua untuk memberikan makanan yang memiliki gizi cukup. Selain itu, banyaknya bayi yang mengalami Gerakan tutup Mulut (GTM) atau bayi yang susah makan, menghadirkan inovasi baru sebagai upaya mengatasi permasalahan tersebut.
Hadirnya, Mahasiswa KKN Tim 1 2024 Universitas Diponegoro, melakukan penyuluhan kreasi olahan makanan dari jagung yaitu puding jagung dan bubur jagung sebagai variasi makanan untuk para bayi.Â
Kegiatan disampaikan oleh Yanuari Antika, Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro. Kegiatan penyuluhan tersebut dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Januari 2024 yang diikuti oleh para orang tua dan bayi pada kegiatan kelas balita umur 12-23 bulan dan perwakilan kader posyandu di Desa Garangan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Balai Desa Garangan.
Kegiatan diawali dengan penjelasan singkat terkait angka kecukupan gizi pada bayi dan kecukupan gizi untuk pemberian makanan tambahan pada bayi gizi kurang, setelah itu dilanjutkan dengan pengenalan kreasi olahan makanan dari jagung disertai demonstrasi singkat oleh mahasiswa KKN Undip, terkait bagaimana cara pengolahannya.
Puding dan bubur jagung tersebut sangat cocok sebagai pemberian makanan tambahan bagi bayi yang mengalami gizi kurang dikarenakan memiliki kecukupan gizi sesuai panduan yang diberikan oleh kementerian kesehatan. Jagung sangat cocok dijadikan sebagai PMT maupun MPASI, mengingat kandungannya yang kaya akan vitamin A, B1, B2, B3, B5, B6, B9, dan C. Jagung sangat cocok sebagai BB Booster karena memiliki kandungan kalori, protein, dan lemak yang bagus untuk meningkatkan berat badan bayi.
Tak lupa, para bayi juga diberikan satu cup puding. "Pudingnya langsung habis, padahal kemarin susah sekali makannya," tutur salah satu orang tua baduta. Harapannya, kreasi olahan makanan ini bisa diterapkan oleh para orang tua dan kader posyandu sebagai alternatif untuk anak yang mengalami GTM. Puding Jagung ini juga diharapkan menjadi menu PMT yang dapat mengatasi permasalahan gizi pada bayi.Â
Penulis: Yanuari Antika
Fakultas/Jurusan: Kesehatan Masyarakat/Kesehatan Masyarakat