Judul: Meniru Sikap Rasulullah Ketika Disakiti
Penulis : Yanuar Arifin
Penerbit: DIVApress
Cetakan: I, 2011
Tebal : -
Siapakah sosok manusia terhebat dalam sejarah peradaban manusia? Michael H. Hart dalam bukunya berjudul 100 A Ranking of The Most Influential Persons in History, menjawab bahwa Muhammadlah sosok manusia paling hebat dalam catatan sejarah. Pilihan Hart tersebut tentu mengejutkan banyak pihak. Namun, dengan tegas Hart mengatakan bahwa pilihannya itu sangatlah tepat. Dia berkeyakinan bahwa hanya dialah Muhammad satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih kesuksesan luar biasa baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi.
Berasal-usul dari keluarga sederhana, Muhammad berhasil menegakkan dan menyebarkan salah satu dari agama terbesar di dunia,yakni Islam. Dan pada saat yang bersamaan beliau tampil sebagai seorang pemimpin negara yang tangguh, dihormati oleh para pendukungnya maupun musuh-musuhnya. Kini tiga belas abad sesudah wafat, pengaruh beliau masih tetap terasa bahkan mengakar dengan sangat kuat dalam sejarah kehidupan manusia, khususnya umat Islam.
Keberhasilan yang diraih oleh Muhammad tentu tidak diraih secara mudah. Sebagai seorang manusia yang dipilih oleh Allah sebagai Rasulullah (utusan Allah) untuk menyeru jalan kebenaran berupa agama Islam, berkali-kali beliau harus mengalami berbagai cobaaan dan rintangan dari musuh-musuhnya. Namun, sebagai pribadi yang memiliki keunggulan, beliau dapat mengatasi semua itu dengan baik.
Ketika menyampaikan risalah kenabiannya, berkali-kali beliau harus disakiti oleh para penentangnya. Beliau pernah diludahi oleh seorang nenek tua, diracun oleh seorang perempuan Yahudi, dilempari batu hingga kening dan tubuhnya berdarah oleh penduduk kota Tha’if, dilempari dengan kotoran, dituduh sebagai seorang penyihir, diledek sebagai orang gila, dan berbagai hal keji lainnya.
Namun, Muhammad bukanlah manusia biasa, beliau adalah rasul sekaligus kekasih Allah yang memiliki kemuliaan. Kemuliaan beliau tercermin dari sikap atau akhlak yang beliau miliki. Siti Aisyah ketika ditanya oleh salah seorang sahabat tentang seperti apakah akhlak Rasulullah, maka dia menjawabnya dengan perkataan, “Akhlak Rasulullah adalah al-Qur’an”. Dengan pernyataan itu, Aisyah ingin menegaskan akan kemuliaan akhlak atau sikap yang dimiliki oleh suaminya. Bahkan, untuk menggambarkan keagungan akhlak Rasulullah, Allah berfirman, “Sesungguhnya engkau (Muhammad) beradadiatasakhlakyang agung" (QS Al-Qalam: 4).
Atasdasar keagungan akhlak yang dimiliki oleh Rasulullah, Allah swt menjadikan beliau sebagaiteladanyangbaiksekaligus sebagai syahid (pembawa berita gembira dan pemberi peringatan). Allah berfirman,"Sesungguhnya terdapat dalam diri Rasul teladan yang baik bagi yangmengharapkan(ridha)Allahdanganjarandihari kemudian." (QS Al-Ahzab: 2l). Berdasarkan ayat ini, sebagai seorang Muslim kita berkewajiban meneladani akhlak Rasulullah untuk kita aplikasikan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Buku di hadapan Anda ini berisi tentang beragam kisah Rasulullah ketika beliau disakiti maupun disakiti oleh orang lain. Dalam kisah-kisah tersebut, Rasulullah memperlihatkan berbagai sikap mulia yang sudah sepatutnya kita teladani. Bahkan, melalui kisah-kisah tersebut, kita seolah diajari oleh Rasulullah bagaimana cara memperlakukan orang-orang yang membenci dan memperlakukan kita secara buruk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H