Semua orang pasti pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Dan cinta itu tak pernah memandang kepada siapa dia akan datang. Bahkan terkadang logikapun sulit untuk menafsirkan cinta. Cinta memang bisa membutakan hati seseorang. Tapi bagaimana jika cinta itu jatuh kepada seseorang yang salah?
Secara nalar, orang akan jatuh cinta kepada seorang yang berlain jenis. Tapi terkadang pernah dijumpai seseorang yang meyukai sesama jenisnya. Seperti wanita dengan wanita sedangkan pria dengan pria. Kenapa hal itu bisa terjadi?
Seseorang yang menyukai sesama jenis ini memiliki beberapa faktor mengapa mereka seperti itu. “seseorang itu bisa saja menyukai sesamanya dikarenakan memang dia mempunyai kelainan. Bisa juga tekanan dari keluarga dan cara dia bersosialisasi dengan masyarakat sekitarnya.”ujar bu Erina seorang public speaker.
Menurut survei yang telah dilakukan dibeberapa kos-kosan dan asrama khusus wanita maupun pria, telah dijumpai beberapa orang yang mengalami gangguan kepribadian. Gangguan ini berupa rasa sayang terhadap sesama jenisnya meskipun awalnya mereka adalah orang-orang yang normal. Faktor yang memepengaruhi itu semacam kebersamaan yang berkelanjutan dan memberikan efek nyaman, merasa dilindungi dan diperhatikan dari teman sesama jenisny. Mungkin karena mereka lebih sering berinteraksi dengan sesama jenisnya daripada lawan jenisnya. Sehingga timbul rasa yang berbeda dengan sesama jenis saat mereka berinteraksi. Sedangkan dengan lain jenis mereka tidak merasakan sesuatu yang membuat mereka nyaman untuk didekatnya.
Meskipun begitu kita tidak bisa melarang atau mendoktrim mereka untuk tidak melakukan hal tersebut. Menyayangi dan mendapatkan kenyaman itu hak setiap orang. Termasuk orang-orang yang disebut homo atau lesbi. Untuk mendapatkan rasa itu mereka menggunakan cara yang berbeda dengan orang-orang yang normal kepribadiannya.
Selain faktor diatas, suatu trauma bisa juga menjadi faktor kenapa seseorang tersebut menjadi homo atau lesbi. Trauma yang dimaksud, seseorang tersebut pernah disakiti atau dikecewakan oleh orang yang mereka benar-benar sayangi. Sehingga menimbulkan rasa takut untuk bisa menyayangi seorang yang lain jenis. Tetapi trauma itu tidak begitu saja terjadi pada setiap orang. Orang yang psikisnya normal tidak akan mudah menjadi seorang yang lesbian atau homo hanya karena pernah mengalami rasa sakit karena sikap kekasihnya yang dulu.
Jadi sikap yang labil dan pernah mengalami sebuah trauma yang mendalam ikut berkontribusi terjadinya gangguan psikis seseorang. Yang menyebabkan seseorang menjadi homo atau lesbi. Agar kita terhindar dan tidak terjerumus ke hal tersebut kita bisa melakukan beberapa hal, contohnya dengan mempertebal iman kita kepada sang pencipta agar kita dijauhkan dari hal buruk yang menimpa kita. Serta menjaga komunikasi yang baik dengan keluarga. Tugas orangtua adalah menjaga dan mengarahkan anak-anaknya supaya tidak terjerumus ke hal-hal negatif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H