Mohon tunggu...
Yanuar RahmansyahSPd
Yanuar RahmansyahSPd Mohon Tunggu... Guru - guru smp n 4 Jepara

suka melukis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seni Budaya

10 Desember 2022   16:52 Diperbarui: 10 Desember 2022   16:56 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kurikulum 2013 menegaskan bahwa pelaksanaan pembelajaran seni budaya di SMP diintegrasikan dengan kegiatan apresiasi dan/atau kegiatan berkarya seni. Misalnya ketika menyajikan pembelajaran menggambar bentuk, maka penyajian yang bersifat pengetahuan tentang bahan apa saja yang bisa digunakan, obyek apa saja yang dapat digambar, teknik apa saja yang dapat digunakan dan sebagainya dapat diberikan mendahului kegiatan menggambar bentuk. Sebaliknya bahan ajar pengetahuan juga dapat diberikan setelah kegiatan eksperimen menggambar bentuk. Siswa mencoba berbagai teknik dan berbagai bahan untuk mewujudkan obyek yang akan digambar. Kemudian siswa melakukan kegiatan mengidentifikasi dan menganalisis tentang bahan, alat dan teknik yang digunakan. Hal ini berarti pengetahuan yang dapat diserap dari hasil eksperimen.

b. Pengertian Menggambar Ilustrasi

Secara etimologis dalam Webstion New Compact Format Dictionary (1985), istilah ilustrasi diambil dari bahasa Inggris, illustration dengan bentuk kata kerja to illustrate dan dari bahasa latin illustrare yang berarti membuat terang dengan menunjukkan contoh, khususnya dengan menggunakan bentuk-bentuk, diagram, dan lain sebagainya atau memberi hiasan dengan gambar-gambar. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1999:372), ilustrasi adalah: (1) gambar untuk memperjelas isi buku, karangan, (2) gambar, desain atau diagram untuk menghias (misalnya halaman sampul), (3)keterangan (penjelas) tambahan berupa contoh, bandingan dan sebagainya. Untuk memperjelas paparan tulisan, Mayer (dalam Muharrar, 2003:2) mendefinisikan ilustrasi sebagai: gambar yang secara khusus dibuat untuk menyertai teks seperti pada buku atau iklan untuk memperdalam pengaruh dari tekstersebut.

Dalam perkembangannya, ilustrasi tidak lagi hanya terbatas sebagai gambar yang mengiringi teks tetapi berkembang ke arah yang lebih luas. Ilustrasi kemudian didefinisikan sebagai gambar atau alat bantu lain yang membuat sesuatu (seperti buku atau ceramah) menjadi lebih jelas, lebih bermanfaat atau menarik". (Muharrar, 2003:2).

Pada The History of Illustrated Book menurut Kurt Weitsman (dalam Muharrar, 2003: 56) dijelaskan oleh : seorang yang pernah meneliti asal muasal seni ilustrasi mendapatkan bahwa kelahiran seni ilustrasi didorong oleh kebutuhan akan penjelasan yang bersifat visual, jadi lebih bersifat praktis dari pada dekoratif. Suatu karya ilustrasi visual yang baik harus selalu dapat dikomunikasikan sehingga bisa mempengaruhi pengamat atau pembaca sebuah cerita sehingga dapat melahirkan suatu tanggapan atau reaksi atas karya tersebut.

Salam (dalam Muharrar, 2003: 2) menjelaskan bahwa pendekatan, teknik, atau corak yang digunakan oleh illustrator dapat saja bervariasi, akan tetapi seorang ilustator senantiasa berniat menggambarkan secara grafis (yaitu bersifat menguraikan atau menjelaskan) dari sebuah obyek (benda, suasana, peristiwa atau ide). Subyek tersebut mungkin berasal dari teks atau murni berasal dari sang ilustrator; dalam penyajiannya dapat berbentuk realistis ataupun imajinatif, dapat menyampaikan informasi, mencatat peristiwa, mengkritik, mempropagandakan suatu ide atau menyampaikan ucapan selamat. Penggunaan media dalam penciptaan ilustrasi dapat bermacam-macam dan bidang yang akan dikenakan ilustrasi pun beragam. Walaupun begitu ilustrasi diciptakan selalu diniatkan sebagai penggambaran grafis dari sebuah subyek.

 c. Pengertian Model Pembelajaran Kontekstual               

Pembelajaran Kontekstual merupakan satu konsepsi pengajaran dan pembelajaran yang membantuguru mengaitkan bahan subjek yang dipelajari dengan situasi dunia sebenarnya dan memotivasikan pembelajar untuk membuat kaitan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupan harian mereka sebagai ahli keluarga, warga masyarakat, dan pekerja.Menurut Sanjaya (2005: 109) pembelajaran Kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan meraka.

Dari konsep tersebut ada tiga hal yang harus dipahami, yaitu; Pertama, pembelajaran Kontekstual menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi. Artinya, proses belajar di orientasikan pada proses pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks Pembelajaran Kontekstual tidak mengharapkan agar siswa hanya menerima pelajaran, tetapi yang diutamakan adalah proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran.

Kedua, pembelajaran Kontekstual mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. Artinya, siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting sebab dengan dapat mengkorelasikan materi yang ditemukan dengan kehidupan nyata, materi yang dipelajarinya itu akan bermakna secara fungsional dan tertanam erat dalam memori siswa sehingga tidakakan mudah terlupakan.

Ketiga, pembelajaran Kontekstual mendorong siswa untuk dapat menerapkan pengetahuan nya dalam kehidupan. Artinya, Pembelajaran Kontekstual tidak hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, tetapi bagaimana materi itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari. Materi pelajaran dalam konteks Pembelajaran Kontekstual tidak untuk ditumpuk di otak dankemudian dilupakan, tetapi sebagai bekal bagi mereka dalam kehidupan nyata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun