Mohon tunggu...
Yanto Soedharmono
Yanto Soedharmono Mohon Tunggu... profesional -

Blora I Jogjakarta I Mengajar I Kompasiana.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Semoga Bapak Presiden telah Melihat Tayangan TVRI

4 Juni 2013   00:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:34 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Senin malam tanggal 3/06/2013 saya sedang menonton tayangan mata acara Selidik di stasiun TVRI. Meskipun saya tidak menonton dari awal, namun saya masih dapat menangkap topik Selidik malam itu. Topiknya adalah tentang karut marut urusan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di luar negeri.

Saya hanya sempat melihat saat TVRI menayangkan permintaan Pak Lili Gozali dan istri terhadap bapak Presiden. Suami istri yang telah renta itu menatap dengan wajah kuyu ke arah kamera lantas menyuarakan keinginannya agar Presiden membantu mencari anaknya yang telah lama tidak pulang ke kampung.

Sang anak bernama Nunung Nurlina, kelahiran 12/08/1985. Semenjak tahun 2001 menjadi TKW. Berarti usianya sekitar 16 tahun. Hingga kurang lebih empat bulan semenjak keberangkatan Nunung masih berkomunikasi dengan orang tuanya. Namun setelah bulan keempat komunikasi mereka putus. Bapak dan ibunya tak mengetahui lagi kabar Nunung Nurlina. Mereka telah berusaha mencari keberadaan sang anak. Bertanya ke kedutaan di Jakarta, mencari informasi ke depnaker dan sebagainya telah mereka lakukan. Namun, hingga sekarang di tahun 2013, mereka tak pernah tahu kabar sang anak, Nunung Nurlina. Keterbatasan ekonomi menyebabkan pak Lili Gozali dan istri tak mampu berbuat banyak untuk mencari keberadaan anaknya.

Saya trenyuh dan sedih melihat tayangan itu.

Teringatlah saya dengan film Saving Private Ryan. Film yang berangkat dari kisah nyata di masa perang dunia ke II (eh....I atau II ya...??). Film yang mengisahkan pencarian oleh satu regu militer untuk menemukan seorang prajurit yang bernama Ryan. Regu pencari (komandannya diperankan oleh aktor Tom Hanks) harus menemukan prajurit Ryan karena dia merupakan satu-satunya anak yang masih hidup di keluarganya. Semua kakak kandung prajurit Ryan telah wafat di dalam peperangan. Negara Amerika mengharuskan dalam satu keluarga tidak boleh semua anak ikut berperang. Mungkin maksudnya supaya sebuah keluarga masih memiliki garis keturunan. Seandainya prajurit Ryan tidak segera ditemukan dan ikutan wafat dalam pertempuran maka keluarga bapak ibunya tidak lagi memiliki keturunan.

Film itu membawa inspirasi betapa seriusnya negara dalam menyelamatkan satu orang warga negaranya. Meskipun mungkin hanya untuk tujuan sederhana yaitu agar sebuah keluarga masih dapat melanjutkan garis keturunan. Seandainya saja pemerintah Indonesia punya cara pikir demikian, mudah-mudahan keberadaan Nunung Nurlina akan dapat ditemukan.

Semoga bapak Presiden melihat tayangan TVRI itu dan juga telah menonton film Saving Private Ryan. Tapi....melihat sikap bapak Presiden terhadap kasus-kasus yang sejenis....hmmm.....yah...namanya  juga semoga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun