Mohon tunggu...
Yanto Mulyadi
Yanto Mulyadi Mohon Tunggu... Sales - Sales Motivator, Trainer , Coach and Healer

Sales Trainer, Sales Coach, Mindfulness Coach. Pengalaman lebih dari 15 tahun sebagai Praktisi Sales. Jajaran 1 persen TOP Sales Dunia. PIC : 08129720898

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Learning and Un-Learning (Law of Attraction Bagian-6)

20 Desember 2020   15:42 Diperbarui: 20 Desember 2020   15:44 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

2.Un-Learning

Un-Learning artinya melepaskan berbagai konsep, ide dan keyakinan lama yang menghambat proses belajar. Sejak Pandemi, saya mulai mengajarkan cara melejitkan penjualan dengan Law of Attraction kepada Para Sales, Tenaga Pemasar Asuransi  Jiwa dan Para Leader. Namun sebagian masih terlihat bingung terutama pada saat sesi cara menjadi magnet closing. 

Apa benar bahwa kita bisa menjadi magnet closing sementara pemahaman mereka selama ini adalah harus bekerja keras untuk menghasilkan closing sales? Jika paham Law of Attraction, menghasilkan banyak penjualan tidak selalu harus kerja keras. Namun bukan bearti tidak melakukan apapun dan berharap hasil saja. Ini juga kurang tepat. Saya lebih setuju dengan cara memadukan kerja keras dan Law of Attraction dalam menghasilkan lebih banyak penjualan.

Jadi, apa yang membuat banyak orang gagal mempelajari dan mempraktekkan Law of Attraction? Jawabannya adalah mereka belum mampu Un-Learning. Keraguan terhadap keampuhan Law of Attraction dalam mewujudkan kesuksesan membuat mereka tetap mempertahankan konsep lama. Istilah saya adalah gagal Un-Learning. 

Rahasia saya cepat belajar dan menguasai Law of Attraction yaitu Un-Learning. Law of Attraction membooster kerja keras anda untuk terus melakukan prospek dengan suka cita. Saya jamin anda akan menjadi Top Sales Perusahaan jika menggabungkan kerja keras dan prinsip Law of Attraction. Bukankah ini yang anda inginkan?

Contoh proses Un-Learning yang lain adalah team sales harus terus dimotivasi agar tetap semangat melakukan prospek penjualan sehingga hampir setiap minggu Perusahaan mengadakan seminar motivasi. Itulah keyakinan banyak orang termasuk saya sebelum Un-Learning dan memahami Law of Attraction. 

Begitu dimotivasi team sales semangat, begitu tidak dimotivasi mereka tidak melakukan prospek penjualan. Ketergantungan dengan motivasi tentu kurang tepat. Bukankah yang diinginkan Perusahaan adalah team sales yang terus melakukan prospek penjualan tanpa harus selalu dimotivasi? Berita baiknya adalah, Law of Attraction mampu menghilangkan kecanduan team sales terhadap motivasi namun mereka tetap melakukan prospek penjualan.

Sekali lagi, saya tidak mengatakan motivasi tidak penting namun saya lebih menyukai team sales yang terus melakukan prospek penjualan tanpa ketergantungan dengan motivasi. Saya berhasil melakukan proses Un-Learning dengan mengubah konsep-konsep dan keyakinan lama dalam hal motivasi semenjak memahami Law of Attraction. Itulah rahasia saya memberdayakan  Law of Attraction dalam upaya meraih kesuksesan.

Proses Learning lebih mudah dari pada Un-Learning karena Un-Learning berhubungan dengan melepaskan keyakinan lama dalam proses belajar. Faktanya tidak setiap orang bersedia Un-Learning ditambah lagi keraguan terhadap cara baru Law of Attraction yang belum tentu berhasil mengantarkan setiap orang meraih kebahagiaan dan kekayaan.

Butuh sikap terbuka untuk memulai proses Un-Learning. Butuh keyakinan terhadap Law of Attraction untuk memulai proses Un-Learning.  Sebagai penutup artikel ini saya ingin berbagi cara sederhana memulai proses Un-Learning yaitu dengan melihat pencapaian anda saat ini dalam bidang yang sedang anda tekuni. 

Jika yang anda capai belum sesuai harapan, artinya ada yang salah dengan proses yang sudah anda lakukan. Sudah saatnya anda melepaskan cara lama (Un-Learning) dan mulai belajar cara baru yaitu menggunakan Law of Attraction dalam upaya meraih kesuksesan yang anda inginkan. Semoga Tuhan selalu memberkati anda dan saya. Amin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun