Sales | Sales Motivator | Sales Coach. Kompas.com, 4 Maret 2020 menulis,  definisi  frekuensi  menurut Yohanes Surya dalam bukunya Getaran dan Gelombang adalah ukuran jumlah putaran ulang peristiwa dalam satuan detik dengan satuan Hertz (Hz).  Satuan Hertz diambil dari nama pakar fisika asal  Jerman yaitu Heinrich Rudolf Hertz.Â
Namun artikel Law of Attraction  kali ini tidak akan mengupas lebih dalam mengenai satuan Hertz. Yang menjadi fokus artikel ini adalah bagaimana memberdayakan frekuensi pikiran  dalam upaya menciptakan realitas di dalam diri kita sebelum realitas di luar diri kita terjadi.
Banyak orang mengeluh hal-hal buruk terus menerus  datang  pada kehidupan mereka. Orang-orang  yang  tidak mereka inginkan terus datang mengganggu kehidupan mereka sementara mereka tidak menginginkan kehadiran orang tersebut.Â
Kenapa? Karena pikiran mereka sendiri yang menariknya. Saat pikiran berfokus kepada hal-hal yang mereka tidak inginkan terus menerus, maka apa yang mereka tidak inginkan cenderung menjadi realitas kehidupan mereka.Â
Jadi, rubah saja fokus pikiran anda sekarang! Bayangkan tipe-tipe orang  yang anda inginkan hadir dalam kehidupan anda. Pertahankan terus menerus fokus itu sampai orang-orang yang anda inginkan benar-benar hadir dalam hidup anda. Bagi yang masih single, cara ini bisa dipakai untuk menarik pasangan hidup yang anda inginkan.
Mengulang artikel sebelumnya, Jika anda menginginkan kekayaan, fokuskan pikiran anda pada kelimpahan dan kekayaan walaupun mungkin faktanya anda memiliki hutang-hutang yang harus dibayar. Jika fokus pada hutang, maka hutang akan terus datang kepada anda. Ingat, andalah yang menciptakan realitas hidup anda sendiri melalui frekuensi pikiran.
Sejak mendalami Law of Attraction saya baru menyadari bahwa anak perempuan saya adalah hasil memberdayakan Law of Attraction istri saya. Sebelum hamil, istri selalu mengatakan saya ingin anak perempuan yang  cantik, lucu, kulitnya putih bersih, cerdas dan berbakti kepada orang tua kedepannya.Â
Keinginannya itu terus dipertahankan  istri saya sampai menjelang hamil dan melahirkan. Keteguhan terhadap keinginannya benar-benar terwujud.Â
Sampai saat ini istri saya masih sering mengatakan ini adalah anak yang benar-benar memenuhi kriteria anak yang saya inginkan sebelumnya. Istri saya sangat berbahagia keinginannya terwujud. Â
Frekuensi pikiran istri saya terhadap keinginannya sangat kuat. Istri saya merasakan apa yang diinginkannya sudah terjadi walaupun fakta saat itu belum hamil. Â
Itulah Law of Attraction. Istri saya konsisten mempertahankan realitas dalam diri nya sebelum realitas luar diri terjadi. Cerita istri saya adalah salah adalah bukti cara memberdayakan frekuensi pikiran untuk menarik hal-hal yang anda inginkan dalam hidup.