Sales | Sales Coach | Sales Motivator | Sales Trainer. Pandemi Covid 19 membawa kembali ingatan saya kepada satu peristiwa bersejarah di tahun 1998. Teman-teman mengatakan saya tidak waras berangkat ke Jakarta mencari pekerjaan setelah kerusuhan masal Mei 1998 dampak dari krisis moneter yang melumpuhkan perekonomian Indonesia. Tidak mungkin mendapatkan pekerjaan di Jakarta dalam situasi krisis apalagi hanya bermodalkan ijazah pendidikan SMK, kata teman-teman saya di kampung saat itu.
Hasrat yang tinggi untuk meraih kesuksesan di Jakarta membuat saya mengabaikan pendapat teman-teman saya yang kedengarannya masuk akal. Berbagai hambatan tidak mampu melunturkan semangat saya meraih kesuksesan di kota Jakarta. Dengan uang 176.000 hasil pinjaman (saya kembalikan setelahnya), saya sampai di Jakarta dengan menggunakan kapal laut.
Sebelum berangkat ke Jakarta tahun 1998, Guru mandarin saya mengajarkan saya bahwa dalam bahasa mandarin kata WEI CI yang berarti KRISIS terdiri dari dua suku kata yaitu kata WEI dan kata CI. Kata WEI artinya KRISIS dan kata CI artinya KESEMPATAN. Artinya di balik setiap krisis selalu ada kesempatan.
Filosofi Cina kuno ribuan tahun yang lalu sudah mengajarkan kita bahwa selalu ada kesempatan meraih kesuksesan di balik setiap krisis termasuk peluang untuk menjual. Prinsip ini dipakai banyak orang dalam upaya meraih kesuksesan termasuk saya sendiri yang menekuni karir sales. Prinsip ini juga yang membuat saya memiliki keyakinan meraih kesuksesan di Jakarta di tengah krisis. Saya sudah membuktikan prinsip ini dengan meraih berbagai penghargaan Top Sales sampai ke tingkat dunia dalam situasi krisis termasuk krisis akibat pandemi Covid 19.
Setiap hari saya melihat para HRD memposting berbagai lowongan pekerjaan di salah satu media sosial. Lowongan pekerjaan yang terbanyak adalah sebagai tenaga penjual atau sales. Sungguh ironis, banyak korban PHK yang mengeluh sulit mendapatkan pekerjaan sementara banyak Perusahaan tetap melakukan rekrutmen karyawan di tengah pandemi Covid 19.
Saya paham apa yang anda rasakan. Namun mengeluh, takut dan panik tidak akan membawa keuntungan apapun kepada anda yang terkena PHK, karena itu anda harus tetap tenang di tengah krisis. Â Dengan tetap tenang anda akan lebih jeli melihat dan menangkap setiap peluang yang ada.
Fakta saat ini yang banyak diabaikan saudara-saudara kita yang di PHK adalah banyak orang yang mendapatkan pekerjaan baru di tengah pandemi Covid 19. Banyak juga orang yang promosi jabatan di tengah pandemi Covid 19. Banyak sales tetap mampu menjual di tengah pandemi Covid 19. Orang-orang sukses selalu melihat sudut pandang yang lain dari setiap kejadian termasuk peluang menjual di tengah krisis akibat pandemi Covid 19.
Mari merubah metode penjualan di era New Normal. Tanggalkan metode penjualan yang berorientasi pada target. Jangan lagi jadikan calon klien anda sebagai target penjualan. Prinsip mengejar keuntungan dengan menjadikan calon klien sebagai target sudah harus di tinggalkan di era New Normal. Pekerjaan anda sebagai sales harus mulai beralih kepada pekerjaan berbasis pelayanan, membantu dan memberikan solusi kepada calon klien melalui produk dan jasa yang anda jual.
Permasalahan calon klien mau membeli atau tidak dengan anda bukan lagi menjadi masalah anda. Saya memiliki keyakinan saat calon klien mulai merasakan niat baik anda menjual kepada mereka bukan sekedar mencari keuntungan, mereka malah akan membeli kepada anda. Vibrasi yang baik dalam proses penjualan akan menghasilkan hal baik termasuk penutupan penjualan (closing). Ketulusan berbagi adalah kuncinya. Lakukan metode ini dan anda akan kaget dengan hasilnya.
Terus berjuang dan pegang dengan erat impian anda. Sukses milik orang-orang yang sabar berproses dan mampu bertahan serta terus maju dalam situasi apapun termasuk situasi sulit di era New Normal akibat pandemi Covid 19. Teruskan langkah anda saudaraku! Jangan biarkan Covid 19 melunturkan semangat anda meraih kesuksesan dalam bidang penjualan. Semoga Sang Pencipta selalu memberkati setiap langkah kehidupan anda dalam meraih kesuksesan.
Yanto Mulyadi