Baca juga: Belajar Bahasa Jawa Halus untuk Pemula
2. Bahasa Ngoko Alus
- Digunakan oleh orang yang seusia dan memiliki keakraban atau kedekatan
- Kata-kata yang digunakan adalah tembung ngko yang dicampur tembung krama
- Awalan dan akhiran tidak diubah menjadi awalan dan akhiran krama
- Kata-kata yang diubah menjadi krama adalah kata ganti orang kedua, kata ganti orang ketiga, barang yang dimiliki dan perbuatan orang yang diajak bicara.
Contoh :
1. Bu, apa jenengan wis dicaosi pirsa pak Lurah nek dina iki ana posyandu?
2. Mas Roni duwe ageman sing wernane padha karo sing diagem pak Walikota.
3. Simbah rawuh saka Jakarta nitih sepur Argo Lawu.
Baca juga: Bukan Ngapak dan Bukan Pula Alusan, Beginilah Dialek Bahasa Jawa Pekalongan
Uraian di atas merupakan contoh untuk memudahkan memahami perbedaan basa ngoko lugu dan ngoko alus. Memang tidak banyak yang memperhatikan bahwa basa ngoko ada 2 macam, akan tetapi dalam penggunaan sehari-hari masih banyak yang menuturkan.Â
Agar siswa dalam memahami perbedaan basa ngoko lugu dan basa ngoko alus lebih mudah dapat menerapkan dengan adik atau dengan kakaknya. Sepandai-pandainya orang belajar adalah mempelajari dan menerapkan.
Selanjutnya akan kita bahas perbedaan basa krama lugu dan basa krama alus. Namun sebelumnya terapkan dulu menggunakan basa ngoko lugu dan ngoko alus dengan baik dan benar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H