Membaca berita rencana PT KCJ akan menaikkan Jaminan Tarif Harian Berjaminan (THB) bagi penumpang KRL Commuterline dari semula Rp 5.000 menjadi Rp 10.000, dan menaikkan Saldo Minimal Kartu Langganan KRL dari semula Rp 7.000 menjadi Rp 11.000 terhitung mulai 1 April 2015, menurut hemat kami lebih baik dibatalkan.
Pasalnya, kondisi sebagian besar penumpang KRL sekarang lagi menghadapi beban ekonomi yang cukup berat selain kenaikan harga-harga komoditas, juga BBM, tarif listrik dan lain-lain. Sedangkan Uang Jaminan dan Saldo Minimal sifatnya tidak merugikan PT KCJ maupun PT KAI dari sisi finansial, tetapi malah makin memberatkan kondisi keuangan sebagian besar penumpang KRL yang rata-rata pegawai harian yang gajinya sampai sekarang belum mengalami kenaikan.
Adapun alasan manajemen PT KCJ bahwa kenaikan biaya jaminan tersebut untuk menutupi kerugian akibat hilangnya sekitar 15.000 kartu THB setiap harinya, hal itu merupakan risiko yang seharusnya ditanggung oleh perusahaan, bukan ditanggung oleh penumpang KRL.
Karena itu kami meminta YLKI maupun komunitas KRL Mania segera melakukan aksi damai penolakan kenaikan Jaminan Kartu dan Saldo Minimal Kartu langganan, mengingat kebijakan tersebut sama sekali tidak menguntungkan bagi penumpang KRL, dan manajemen PT KCJ-PT KAI sebaiknya lebih fokus memperbaiki pelayanan perjalanan KRL Commuterline, paling tidak menjaga konsistensi jadwal keberangkatan yang selalu tepat, dan jarak antara KRL (Headaway) tidak lebih dari 10-15 menit sehingga tidak terjadi penumpukan penumpang di stasiun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H