Mohon tunggu...
Yan To
Yan To Mohon Tunggu... -

Tidak ada yang bisa menjatuhkan anda selain anda sendiri

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mengambil Pelajaran “Tamrin vs Munarman"

1 Juli 2013   13:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:10 517
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setelah melihat tayangan di Media Elektronik dan di perjelas lagi oleh oleh media internet lewat youtube. Pertunjukan yang di perankan oleh mereka yang menganggap dirinya orang yang sudah beradab ternyata memberikan pembelajaran yang tidak terpuji sama sekali.

Tayangan ini merupakan sebuah program yang di tayangkan TV one dalam acara diskusi dalam program Apa Kabar Indonesia Pagi (AKIP) jumat (28/6/2013)

Kalau dilihat latar belakang narasumber mereka dari kalangan terpelajar yang seyogyanya memeberikan pencerahan kepada pemirsa yang menonton acara tersebut.

Tamrin Tomagola Guru Besar Sosiologi Universitas Indonesia yang kredibilitasnya sudah tidak disangsikan lagi. Pastinya, diharapkan dapat memberikan pelajaran bagi  masyarakat luas bagaimana berdiskusi yang baik. Dan tentunya Munarman rivalnya  sebagai Juru Bicara Ormas yang dianggap bisa mewakili dan memberikan pencerahan kepada pemirsa justru melakukan tindakan yang tidak terpuji dan sangat tidak menghormati lawan bicaranya.

Beda pandangan dalam diskusi sangatlah dimungkinkan, karena jika diskusi tidak berbeda pandangan tidak hidup dan tidak memberikan pelajaran kepada yang mendengarkan.

Manakala, ada perbedaan pendapat tentunya harus disikapi dengan bijaksana. Bukanlah melakukan tindakan yang sangat tidak terpuji sama sekali dengan menyiram air kepada lawan bicara.

Dari tayangan ini, penulis sangat prihatin kepada nara sumber dan juga media yang menyangkan acara tersebut. Apakah, sebelum menayangkan acara ini tidak diberikan arahan terlebih dahulu oleh pembawa acaranya. Bahwasannya jika perbuatan mereka dengan menyiram air sangatlah tidak terpuji.

Dan sebagai pembelajaran bagi kita semua, ternyata beda pendapat yang diiringi dengan emosi dilanjutkan dengan tindakan perbuatan tidak menyenangkan sangatlah tidak menguntungkan alias tidak terpuji.

Dilain waktu kalau masih dipakai sebagai nara sumber kami berharap tindakan yang serupa tidak terulang kembali. Tentunya yang tidak kalah penting, sebagai pembawa acara jangan terlalu menyudutkan nara sumber dalam memberikan pertanyaan-pertanyaan.

Wasalam .

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun