Mohon tunggu...
Yan To
Yan To Mohon Tunggu... -

Tidak ada yang bisa menjatuhkan anda selain anda sendiri

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hidup di Lingkaran Tsunami

28 Desember 2014   21:10 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:18 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Tidak terasa sudah 10 tahun lewat tragedi bencana alam di Serambi Mekah (Aceh) telah berlalu. Banyak kejadian yang megharubiru, memporak porandakan berbagai lini kehidupan serta menghancurkan segala kehidupan yang ada diatasnya. Tepatnya minggu pagi, 26 Desember 2004 gelombang dahsyat setinggi 10 meter berkecepatan tinggi meluluh lantakkan Tanah Rencong Nangro Aceh Darussalam. Hanya sekejab saja tanah yang dulunya subur gemah ripah lohjinawe menjadi porak poranda.

Akibat dari bencana Tsunami itu menewaskan 159.134 manusia, menghilangkan 93.000 orang, menghancurkan 121.381 rumah dan 2.800 gedung sekolah, merusak 74 ribu hektare lahan pertanian. Pastinya bisa dibayangkan begitu dahsyatnya kejadian itu berlangsung. Penulis bisa meyakini tidak ada yang bisa selamat menghadapi bencana seperti itu. Semua itu terjadi atas kehendak yang Maha Kuasa, namun sebagai hambanya kita wajib selalu berikhtiar untuk menghindari hal serupa terjadi dan menimpa umat manusia.

Mengenal  Tsunami

Tsunami ini biasanya terjadi apabila besarnya gempa melebihi 7 skala richter, kejadian ini sangat berbahaya utamanya bagi mereka yang tinggal dekat dengan pantai. Kata “Tsunami” berasal dari Bahasa Jepang yaitu Ombak Besar (Tsu : pelabuhan Nami : gelombang). Tsunami merupakan bencana alam yang disebabkan oleh naiknya gelombang laut kedararatan dengan kecepatan tinggi akibat adanya gempa yang terpusat di bawah lautan.

Tsunami disebabkan oleh pergerakan lempeng di dalam perut bumi yang letaknya kebetulan ada didalam wilayah lautan. Gempa yang terjadi didalam perut bumi akan mengakibatkan munculnya tekanan kearah vertikal sehingga dasar lautan akan naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat. Hal ini kemudian akan memicu ketidak seimbangan pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi gelombnag besar yang bergerak mencapai wilayah daratan.

Gelombang Tsunami ini merambat dengan kecepatan tinggi yaitu bisa mencapai 500 sampai 1000 kilometer per jam di lautan. Dan saat mencapai bibir pantai kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai 30 kilometer per jam. Namun demikian kecepatan tersebut mampu memporak porandakan segala apa yang ada tak terkecuali bangunan maupun gedung serta manusia sendiri.

Letak Indonesia

Secara geografis Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terletak pada pertemuan empat lempengtektonik yaitu lempeng Benua Asia, Benua Australia, lempeng Samudra Hindia dan samudra pasifik. Pada bagian selatan dan timur Indonesia terdapat sabuk vulkanik (vulkanik arc) yang memnanjang dari Pulau Sumatra –Jawa-Nusa Tenggara-Sulawesi, yang sisinya berupa pegunungan vulkanik tua dan dataran dataran rendah yang sebagian didominasi rawa-rawa.

Kondisi tersebut sangat berpotensi sekaligus rawan bencana seperti letusan gunung berapi, gempa bumi, tsunami, banjir dan tanah longsor. Data menunjukkan bahwa Indonesia merupakan salah satu Negara yang memiliki tingkat kegempaan yang tinggi di dunia, lebih dari 10 kali lipat tingkat kegempaan di Amerika Serikat (Arnold, 1986)

Menghindari

Tsunami sesungguhnya bukan milik Indonesia saja, semua Negara yang berbatasan dengan laut berpotensi gempa yang tinggi rawan terkena Tusnami. Sayangya meski Tsunami sudah demikian akrab, tapi tak sedikit di antara kita yang tak tahu pengertian Tsunami yang sesungguhnya.

Indonesia mempunyai laut yang terpanjang nomor 2 di dunia, oleh karenanya kita berada dilingkaran bencana Tsunami yang sewaktu-waktu akan datang tanpa kita sadari lebih dahulu. Sebaiknya kalau kita berada di pesisir pantai jika  merasakan ada getaran dan tanda-tanda tsunami tampak cepatlah mengungsi ke dataran tinggi.

Saat terjadi Tsunami untuk mencegah kepanikan penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar dari pihak yang berwenang. Jangan bertindak karena informasi orang yang tidak jelas jika akan terjadi Tsunami. Menjauhlahlah dari tempat yang pernah terjadi longsor atau terdapat longsor.

Menjadi penting buat kita semua kejadian bencana Tsunami di Aceh untuk sebagai pelajaran  mengurangi  korban bila terjadi bencana serupa. Kenali dan pelajari bila kita berada di pinggir pantai karena tidak selamanya pantai yang indah dan mempesona ada kalanya sewaktu-waktu bisa mencegkeram hidup kita. Karena masyarakat kita hidup dilingkaran bencana Tsumani oleh karenanya berhati-hati dan mengenali dan mengerti Tsunami sangat membantu untuk menghindari kerugian yang lebih besar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun