Bagaimana mau menikmati pertemuan kedua dan ketiga, kalau pertemuan pertama saja kamu tak sudi untuk datang? Pada kenyataannya beberapa kisah kita ternyata pernah selesai, meskipun belum sempat dimulai.Â
Jadi bagaimana? Bagaimana dengan rasa penasaranmu? Sudah usai atau masih berkelanjutan? Aku jatuh cinta tanpa menatap dari dekat. Aku jatuh cinta hanya melalui pesan-pesan. Sialnya, kamu yang terlalu biasa, dan aku yang terlalu pakai rasa.
 Dalam hidup ini, yang sulit itu bukan melampaui orang lain. Tetapi melampaui ego diri kita sendiri. Aku tahu semua manusia itu kebanyakan egois. Mereka mau kita seperti ini seperti itu, tetapi mereka tidak pernah berfikir mereka itu seperti apa.Â
Oke.. sekarang mulailah cintai diri kamu sendiri tapi jangan egois, dan pahami orang lain tapi jangan terpaksa. Aku sadar, aku bukan prioritas kamu. Aku hanyalah teman yang benar-benar dianggap teman.
Terkadang aku bertanya-tanya. Jika dari awal tidak suka, lalu kenapa diterima? Kamu seakan akan memberiku sebuah lampu hijau untuk maju lebih jauh. Lalu seperti apa hubungan kita berdua?Â
Aku sendiri merasa bodoh karena masih berusaha dan berharap, padahal endingnya aku sudah tahu. Hingga sadar bahwa semua ini sia-sia. Dan memang hari itu sudah tidak sama lagi. Hanya saja, sekarang aku mulai takut untuk memulai kembali dengan orang yang berbeda. Takut untuk jatuh, takut jika harus patah lagi.
Jika memang kita ditakdirkan sepasang, pasti banyak jalan untuk mempertemukan. Tetapi jika bukan, kita akan menjalani kisah masing-masing seorang diri. Ini bukan tentang siapa, kenapa dan bagaimana. Namun perihal kita, lalu dan kemudian.Â
Dan pada akhirnya kita asing kembali. Karena suka atau tidak suka.. orang-orang terdekat pasti akan berubah. Entah menjadi lebih baik ataupun menjadi lebih buruk. Cepat atau lambat... orang terdekat pasti akan berubah. Entah menjadi semakin akrab atau malah menjadi semakin asing.
Kamu bebas menentukan jalan kemana kamu akan pulang. Tetapi apakah pulang dan pergi harus berpasangan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H