Mahasiswa Universitas Pamulang sukses untuk menggelar acara pengabdian kepada  masyarakat dengan tema Penerapan Kemasan Pada Produk Sabun Cuci Tangan Guna Menambah Nilai Jual Barang. Acara ini berlangsung pada 21 November -- 23 November di Balai Warga RW 017 Bumi Asri Kutabumi. Kelompok Pengabdian Kepada Masyarakat Mahasiswa Teknik Industri Universitas Pamulang (UNPAM) yang diketuai oleh Joshua Manoell Setiawan dan beranggotakan Kiplan Abdul Malik sebagai narasumber, Ikhsan Fauji Ardiyansyah sebagai penyuluh, dan Mahesa Agraprana Haide sebagai dokumentasi, melakukan sosialisasi dengan tujuan membantu ibu-ibu PKK mengembangkan potensi usaha kecil mereka melalui inovasi kemasan produk.
Dalam penyuluhan ini, kami menyampaikan bahwa kemasan memiliki peran penting dalam meningkatkan nilai jual produk. Narasumber menjelaskan bahwa kemasan tidak hanya berfungsi sebagai pelindung barang, tetapi juga sebagai sarana promosi yang dapat menarik perhatian pembeli. Banyak produk yang sebenarnya berkualitas, namun kalah bersaing di pasar karena tidak didukung dengan kemasan yang menarik. Oleh karena itu, melalui penyuluhan ini, kami ingin ibu-ibu PKK mampu menciptakan kemasan yang kreatif sehingga produk mereka lebih diminati oleh konsumen.
Produk yang menjadi fokus dalam kegiatan ini adalah sabun cuci tangan, mengingat tren kebersihan yang semakin meningkat sejak pandemi COVID-19. Sabun cuci tangan yang diproduksi oleh ibu-ibu PKK selama ini hanya dikemas secara sederhana. Melalui kegiatan ini, kami memberikan arahan untuk meningkatkan nilai estetika kemasan sehingga produk ini memiliki daya tarik lebih tinggi dan mampu menjangkau pasar yang lebih luas. Diharapkan, kemasan yang lebih menarik tidak hanya meningkatkan nilai jual, tetapi juga membangun kepercayaan konsumen terhadap kualitas produk.
Kegiatan ini berlangsung dalam suasana yang penuh semangat. Acara dihadiri oleh sekitar 30 anggota ibu-ibu PKK dari RW 017 Bumi Asri, yang menunjukkan antusiasme luar biasa selama berlangsungnya penyuluhan. Sesi awal difokuskan pada pemberian pemahaman tentang fungsi utama kemasan, yaitu sebagai pelindung produk, media promosi, dan sarana informasi bagi konsumen. Peserta juga diajak memahami elemen-elemen desain yang dapat membuat produk terlihat lebih profesional. Beberapa elemen yang ditekankan dalam sesi ini meliputi pemilihan warna yang tepat, desain logo yang unik, serta pembuatan label yang informatif dan menarik.
Selain teori, penyuluhan ini juga dilengkapi dengan sesi praktik. Para peserta diajak untuk langsung berkreasi mendesain kemasan sabun cuci tangan mereka. Dalam sesi ini, tim pengabdian menyediakan berbagai alat dan bahan, seperti kertas khusus, plastik transparan, pita, serta alat cetak sederhana untuk membantu proses desain. Peserta diajarkan cara mengintegrasikan elemen-elemen estetika ke dalam desain kemasan tanpa mengorbankan fungsi utamanya sebagai pelindung produk. Proses praktik ini memberikan pengalaman langsung kepada ibu-ibu PKK, sehingga mereka dapat lebih memahami pentingnya inovasi kemasan dalam meningkatkan nilai jual produk.
Kami juga membahas strategi pemasaran yang relevan dengan produk berbasis rumah tangga seperti sabun cuci tangan. Salah satu strategi yang ditekankan adalah pentingnya memanfaatkan media sosial sebagai alat promosi. Dalam era digital ini, platform seperti Instagram dan Facebook dapat menjadi sarana efektif untuk mempromosikan produk dengan biaya rendah namun memiliki jangkauan yang luas. Peserta diajak untuk memahami cara mengambil foto produk yang menarik, menulis deskripsi produk yang informatif, serta menggunakan tagar yang relevan untuk menjangkau lebih banyak calon konsumen.
Antusiasme peserta semakin meningkat saat sesi tanya jawab dibuka. Banyak ibu-ibu PKK yang berbagi pengalaman dan tantangan yang mereka hadapi dalam menjalankan usaha kecil. Salah satu peserta mengungkapkan kesulitan dalam menentukan harga jual yang kompetitif tanpa mengurangi kualitas kemasan. Tim pengabdian memberikan solusi dengan cara menghitung biaya produksi secara rinci, termasuk biaya kemasan, dan membandingkannya dengan harga pasar untuk menentukan margin keuntungan yang wajar.
Acara ini diakhiri dengan sesi foto bersama dan pembagian doorprize kepada peserta yang aktif bertanya selama sesi berlangsung. Melalui kegiatan ini, diharapkan ibu-ibu PKK dapat menerapkan ilmu yang telah mereka peroleh untuk meningkatkan inovasi kemasan dan strategi pemasaran yang tepat. Dengan demikian, sabun cuci tangan buatan mereka tidak hanya menjadi produk berkualitas, tetapi juga mampu menjadi andalan dalam mendukung perekonomian rumah tangga.