Mohon tunggu...
Yanti Rosmanah
Yanti Rosmanah Mohon Tunggu... Mahasiswa - KKN

it's not about the gun it"s a man behind it

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggelar Pengajian untuk Menumbuhkan Sikap Keagamaan Remaja di Dusun Cimerak Baru

23 November 2021   21:40 Diperbarui: 23 November 2021   22:01 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Zaman sekarang banyak sekali generasi milenial yang lebih memilih untuk berdiam diri di kamar sembari bermain handphone dan menonton televisi dari pada ikut turun kedalam lapisan masyarakat untuk mencari sebuah langkah perubahan. Sampai mereka lupa bahwasannya merekalah generasi penerus bangsa, penerus para tokoh-tokoh desa yang sebentar lagi tutup usia.

Khususnya bagi para milenial yang sekarang sedang duduk di bangku perkuliahan dan para alumni pondok pesantren, hal semacam ini menjadi sesuatu yang sangat wajar jika dari para tokoh masyarakat meminta tolong menggantikan posisi mereka, sebagai bentuk dari pada latihan untuk pengganti mereka di lain kesempatan. Hal semacam ini perlu dilakukan agar kita sebagai generasi penerus tidak kaget ketika terjun langsung kedalam lapisan masyarakat yang rawan akan cacian dan cemoohan ketika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan sekaligus juga sebagai bentuk latihan mental kita supaya tidak takut menghadapi hal-hal yang demikian.

Tak bisa dipungkiri dalam segala aspek kehidupan bermasyarakat, sangat dibutuhkan sekali generasi pengganti tersebut sebagai penerus, khususnya di bidang keagamaan yang menjadi unsur penting di dalam lapisan masyarakat. Entah itu dari segi memimpin tahlil, mengimami sholat, ataupun khutbah, bilal dan aspek lainnya dalam bidang keagamaan tersebut.

ika kita melihat langsung kedalam lapisan masyarakat sekarang, sektor keagamaanlah yang sangat sering menjadi perhatian mereka. Selain karena mayoritas masyarakat beragama Islam, sektor keagamaan juga memiliki kesan tersendiri bagi mereka para tokoh keagamaan tersebut. Mereka cenderung menjadi pribadi yang dituntut untuk terus berperilaku arif di dalam kehidupan bermasyarakat.

 Faktor ini juga yang menjadikan alasan rata-rata orang, enggan ketika ditunjuk menjadi salah satu tokoh dalam bidang keagamaan tersebut. Dari hal inilah mereka yang enggan ditunjuk kemudian menunjuk para generasi penerus lainnya yang dirasa sudah lebih siap dari pada mereka. Tidak lain dan tidak bukan, adalah kita para generasi milenial yang melanjutkan perjuangan mereka mengabdi di lapisan masyarakat.

Kita sebagai generasi penerus yang semakin kesini semakin dipercaya untuk ikut serta mengabdikan segala hal yang kita punya, harus siap selalu ketika para tokoh meminta tolong untuk menggantkan posisi mereka saat mereka sedang berhalangan. Dari momen itulah kita bisa menyumbangkan apa yang kita miliki, baik itu berupa ilmu ataupun bentuk perilaku sosial lainnya yang menjadi contoh bagi masyarakat.

Meskipun dilain sisi bagi para pemuda yang masih berada di kampus ataupun di pondok pesantren memiliki momen sendiri- sendiri. Seperti KKN bagi mahasiswa dan BSK bagi para santri, namun tidak masalah selagi kita bisa memanfaatkan segala momen tersebut sebagai ajang untuk melatih kesiapan diri kita terjun ke lapisan masyarakat.

Di Brebes, khususnya di Desa Cibentang dukuh Cimerak Baru, terdapat organisasi yang biasa mereka sebut Formasi (Forum Pemuda Pemudi Cimerak Berdiskusi). Formasi ini terdiri dari beberapa remaja dukuh cimerak baru dengan berbagai usia, mulai dari remaja yang berusia 18-25 tahun. 

Formasi (Forum Pemuda Pemudi Cimerak Berdiskusi) sebagai generasi penerus para tokoh masyarakat yang sudah usia lanjut. Sebagai generasi penerus tokoh masyarakat di dukuh cimerak baru, Pemuda Formasi selalu terjun langsung dalam kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh masyarakat dukuh cimerak, seperti pengajian ratib al-attas, pembacaan yasin, istiqosah, pembacaan maulid dibaa dan lain sebagainya. Dengan adanya organisasi Formasi tersebut para tokoh masyarakat merasa sangat terbantu oleh organisasi Formasi tersebut.

Dengan dukungan dari para tokoh masyarakat, Pemuda Formasi menggelar pengajian akbar dengan bertujuan untuk memperterat silaturahmi antar masyarakat dan juga untuk menambah pengalaman khususnya bagi para remaja yang masih enggan untuk terjun langsung dalam lapisan masyarakat dukuh cimerak, dikarenakan para remaja dukuh cimerak seperti anak SMP, SMA itu kurang aktif dalam soal keagaamaan, mereka lebih memilih untuk memain handphone, bermain game, menonton tv dari pada harus ikut pengajian dan lain sebagainya terkait soal keagamaan.

Dengan adanya pemuda Formasi ini, para masyarakat meminta agar para remaja yang masih enggan untuk terjun langsung dalam kegiatan keagamaan di ajak atau dirangkul untuk mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan.

penulis: Yanti Rosmanah

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun