Cerbung-Penulis: Yanti thea
Hari belum terlalu siang sebenarnya. Di waktu yang sama biasanya Mita telah bersiap berangkat. Namun kali ini dia terpaksa masih berkutat dengan laptop. Permintaan Pak Marwan untuk mengurus pengajuan visa dinas membuatnya sibuk pagi ini. Semalam tubuhnya terasa sangat lelah setelah lembur hingga melampaui waktu isya. Terpaksa Mita mengajukan pembuatan visa dinas Pak Marwan via online dari kontrakannya. Dia ingin urusan Pak Marwan ini cepat selesai sebelum menginjakkan kaki di kantor. Beberapa dokumen pribadi milik Pak Marwan tergeletak acak di meja kerjanya. Sesekali tarikan napas Mita terdengar begitu berat.
"Waduh, gimana ini? HP Pak Marwan kok gak aktif... Padahal aku sudah melengkapi hampir semua dokumen, tinggal ID-Card saja yang ketinggalan," gerutu Mita bicara sendiri. "Ceroboh sekali aku. Kenapa lagi kemarin aku gak ngecek ulang pas Pak Marwan ngasihin berkas? Mana udah jam 9 lagi," keluh Mita menjadi-jadi.
Mita menghubungi nomor Pak Marwan berulang kali. Namun sia-sia. Hanya notifikasi memanggil yang didapatkannya. Kemungkinan Pak Marwan lupa mengaktifkan HP-nya.
Kesal tidak mendapatkan respon, Mita terpaksa menutup laptopnya dengan mulut tak henti mengoceh, menumpahkan kekesalan pada bosnya yang menyebalkan itu.
***
Turun dari KRL, Mita menaiki sebuah kopaja jurusan Kebun Sirih. Sei*o KW yang melingkar di pergelangan tangan kirinya telah melewati angka 10. Duduk pada posisi tepat di belakang supir membuatnya tidak terganggu dengan mobilitas penumpang yang terlihat sering terjadi di sepanjang perjalanan. Masih penasaran dengan Pak Marwan, Mita mencoba menghubunginya kembali. Beberapa kali tetap gagal. Pesan pada WA-nya pun tidak dibalas. Justru sebuah notifikasi pesan dari Gina yang diterimanya.
"Masih di jalan, Gin. Lima belas menitan lagi nyampe," balas Mita pada jaringan pribadi aplikasi hijau saat Gina mempertanyakan ketidakhadirannya di kantor.
"Kamu ngapain aja sih di rumah? Tiduran melulu? Jam segini masih otw," kesal Gina dalam pesannya.
Sebelum membalas pesan Gina, Mita mengirimi kembali Pak Marwan sebuah WA.