Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemberkasan Persyaratan Ijin Operasional PKBM Benar-Benar Menantang

3 Juni 2023   22:56 Diperbarui: 3 Juni 2023   23:20 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Supervisi Pemberkasan Persyaratan Ijin Operasional PKBM Rumah Kerlip Beriman Dssa Kota Garo Kec Tapung Hilir

Giat Desa Pendidikan di Kabupaten Kampar dalam konteks SDG's Desa Keempat, yakni Pendidikan Berkualitas menghadapi tantangan yang luar biasa. Pemetaan Anak Tidak/Putus Sekolah (ATS/APS) menjadi basis dalam peningkatan mutu layanan pendidikan terkait pemerataan ternyata membutuhkan kepedulian banyak pihak.

Opi Moelyono, Kader Pembangunan Manusia (KPM) Desa Kenantan Kecamatan Tapung: "Assalamualaikum ibu, saya Opi KPM dari desa Kenantan kecamatan Tapung.  Saya lihat data anak-anak putus sekolah yang kemarin dishare ternyata APS dari desa kami tidak terdata. Jika ternyata di lapangan kami menemukan APS, apakah mereka bisa ikut mendaftarkan diri untuk ikut lanjut sekolah Bu?"  

Yanti KerliP:  "Bisa Kak. Ditunggu ya".


Opi Moelyono: "Oke bu. Terimakasih untuk info dan waktunya .  Untuk persyaratan dan dokumen yang harus disiapkan bisa dilihat dimana ya Bu Saya cari di group KPM Kampar tidak ditemukan filenya, "

Yanti KerLiP: "Silakan lengkapi Form registrasinya ya.  Semua kolom harus terisi lengkap dengan Akte, KK, KTP/KIA, fotokopi ijazah dan raport terakhir yang sudah dilegalisir.


Opi Moelyono: "Jika tidak tamat SD bagaimana ya Bu?? Seperti putus sekolah di kelas 4 SD misalnya".


Yanti KerLiP: "Bisa..Nanti masuk paket A kalau usianya di atas 13 tahun. Kalau dibawah 13 tahun kami usahakan kembali ke SD".

Opi Moelyono: "Baik ibu, kami turun ke lapangan terlebih dahulu ya Bu".


Obrolan Opi dan Pembina YSKI, Yanti Kerlip menunjukkan kesungguhan Kader Pembangunan Manusia (KPM) menggiatkan gerakan KPM Peduli Tetangga di bidang pendidikan.

Koordinator Perintis PKBM Rumah Kerlip Beriman, Hot Martua Pasaribu menyampaikan bahwa pasca Sarasehan Giat Desa Pendidikan 26 Desember 2022, YSKI Kampar melaksanakan supervisi kepada  162 Kepala Desa Pendidikan. 

"Kami melakukan supervisi  melalui whatsapp group,  tatap muka di kantor desa, kantor kecamatan, juga dalam pertemuan-pertemuan di kabupaten.  Sebanyak 242 KPM yang dibina Dinas PMD tengah membantu kami menjangkau 1.477 orang APS/ATS yang dilaporkan oleh bidan-bidang desa, pengurus Forum Anak Kampar, Kepala Desa, jurnalis, dan pegiat pendidikan di 162 Desa Pendidikan," ujar Hot Martua.

Sementara itu, sekretaris YSKI Kampar bersama pembina YSKI mendampingi Koordinator PKBM Rumah Kerlip Beriman di 9 desa dan 1 kelurahan melengkapi persyararan ijin operasional. 

"Sampai saat ini kami masih kesulitan menjangkau lurah Pasir Sialang. Kepala Desa Koto Tuo, Sungai Tarap, Koto Perambahan, Balung, Sumber Sari, Kuok, dan Simalinyang siap mengantar berkas yang diperlukan Senin besok. Supervisi yang kami laksanakan di kantor Desa Kota Garo dan Kebun Tinggi menjadi model untuk PKBM RKB di desa lainnya, "ujar Ranti di tengah kesibukannya menyusun berkas Desa Kebun Tinggi Kecamatan Kampar Kiri Hulu. 

Berdasarkan Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA Kampar tahun 2022 sebanyak 39.11% warga usia 15-19 tahun sekitar 30.000 APS di pendidikan menengah.  Kondisi geografis yang luar biasa untuk menjangkau desa-desa sangat tertinggal dan pemukiman di kawasan perkebunan menjadi tantangan terbesar dalam penanganan ATS/APS tersebut. 

"Tantangan lainnya yang mengemuka selama YSKI Kampar melaksanakan pemetaan ATS/APS selama 6 bulan terakhir ini adalah kepedulian terhadap pendidikan yang rendah, kondisi sosial dan ekonomi keluarga yang memaksa anak-anak usia sekolah tersebut keluar dari sistem persekolahan, "pungkas Hot Martua

Dok DPMPTSP Kabupaten Kampar
Dok DPMPTSP Kabupaten Kampar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun