Seluruh peserta didik kelas 4-6 SDN 001 Desa Gema Kecamatan Kampar Kiri Hulu sedang duduk melingkar di atas lapangan rumput saat PJ Bupati Kampar tiba bersama rombongan. Fasilitator Nasional SRA, Yanti Kerlip yang hadir bersama Dr. H. Kamsol langsung mengajak 2 kelompok mempraktikkaan lagu dan gerak simulasi gempa dan 6 langkah cuci tangan. Anak-anak terlihat gembira menikmati merdeka  belajar diluar kelas.Â
Kalau ada gempa lindungi kepala
Kalauada gempa jauhilah kaca
Tidak lupa doa bersiaplah antri
Berbaris keluar kumpul di lapangan.
Ada enam langkah cara  cuci tangan
Mulai dari depan sampai ke belakang
Sela-sela jari, buku-buku jari
Kukunya, jempolnya,dan pergelangan.
"Bermain hari ini, bersiap siaga hari esok!" Salah seorang peserta didik membacakan kalimat yang terpampang dalam baligho Belajar Diluar Kelas di depan sekolahnya  dengan lantang. Anak ini menyambut ajakan Yanti Kerlip untuk memimpin teman-temannya mempraktikkan lagu dan gerak dengan gembira. Di sisi lain, Hot Martua Pasaribu, koordinator perintis Rumah Kerlip Beriman mengajak anak-anak melakukan Tepuk Hak Anak.
Tepuk Hak Anak
Hak Hidup
Tumbuh Kembang
Perlindungan
Partisipasi
Yes
 "Indonesia tercatat melaksanakan Kampanye global Belajar Diluar Kelas pada 2017-2019. Hari ini, PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol  menggelar kampanye global ini dengan memperluas Peduli Tetangga untuk Pendidikan Berkualitas. YSKI Kampar dan semua perintis Sekber Derappp bahu membahu menyiapkan kampanye ini bersama K3S dan MKKS, "ujar Kabid GTK  Disdikpora, Admiral di tengah kegiatan Belajar Diluar Kelas yang dilaksanakan SDN 01 Gema (19/9/2023).
Lebih dari 350 SD dan SMP se-Kabupaten Kampar melaksanakan Kampanye Global Belajar Diluar Kelas. Anak-anak dengan dukungan orangtua/wali dan guru melaksanakan surat edaran PJ Bupati Kampar. Hampir seluruh kepala SD dan SMP di Kampar Kiri Hulu hadir di SDN 01 Gema dan 300- an kepala sekolah berpartisipasi dalam dialog bersama Dr. H.Kamsol.
PJ Bupati Kampar yang juga Lepala Dinas Pendidikan Riau, langsung mengajak anak-anak mengenal aksi-aksi adaptasi perubahan iklim. Penebangan pohon, perubahan hutan lindung, rumah kaca, oksigen, karbondioksida, energi, listrik dan beragam kata baru menambah pengetahuan anak-anak Kampar dalam kegiatan Belajar Diluar Kelas.
"Disdikpora menyiapkan peraturan bupati untuk menjamin pelaksanaan belajar diluar kelas ini dilaksanakan minimum sehari dalam sepekan terintegrasi dengan kegiatan belajar muatan lokal, bahasa Ocu,"Plt Kadisdikpora, H.Aidil menjelaskan lepada wartawan
Pemetaan Anak Putus Sekolah
YSKI Kampar membantu 9 kepala desa dan lurah untuk merintis PKBM Rumah Kerlip Beriman. Sekitar 2000 Anak Tidak/Putus Sekolah (ATS/APS) dan ABK yang berhasil dipetakan selama 10 bulan terakhir ini akanmenjadi calon peserta didik PKBM Rumah Kerlip Beriman, SMP Terbuka Gapura, sekolah penyelenggara pendidikan inklusi di setiap kecamatan.Â
"Peserta didik SDN 006 Langgini melaksanakan Kick Of Children Missing Our of School Mapping (CMOSM) dengan  menemui 3 Ketua RT dekat sekolah setelah melaksanakan rangkaian kegiatan menuju SRA dalam kampanye Belajar Diluar Kelas hari ini,"Kabid Perlindungan Anak, Satiti Rahayu mengabarkan dari SDN 006 Langgini.
CMOSM adalah kegiatan pemetaan anak putus sekolah yang diinisiasi oleh YSKI Kampar bersama Dinas Pendidikan, Kepemudaan,dan Olahraga (Disdikpora) Kampar. "Kegiatan ini merupakan perluasan gerakan Peduli Tetangga yang dilaksanakan oleh PJ Bupati Kampar. Selain ATS/APS, CMOSM juga menjangkau puluhan ribu anak calon penerima PIP dari Desil-1 P3KE yang belum menerima bantuan apapun,"ujar Ketua YSKI Kampar, Yanti Kerlip di sela-sela kesibukannya mengajak anak-anak SDN 01 Desa Gema mempraktikkan lagu dan gerak siaga gempa dan enam langkah cuci tangan