Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Belajar Dari Wali Desa Koto Tuo Membuka Kelas Jauh Untuk Anak Putus Sekolah di Perkebunan

3 Maret 2023   07:17 Diperbarui: 3 Maret 2023   08:18 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Rumah Kerlip Beriman di Desa kami mulai menjangkau Dusun V, daerah Landai. Sejak ada PLTA, kami harus jalan memutar sepanjang 35 Km untuk mencapai dusun tersebut. Ada 20 APS SD yang membutuhkan kelas layanan khusus. Kami langsung menemui pengusaha perkenannya untuk meminta bantuan ruang belajar dan honor guru serta tenaga pendidik lainnya, "urai Syaifuddin, Wali Desa Koto Tuo pada acara syukuran penerimaan Anugerah Desa Pendidikan Menuju Desa Ekowisata Ramah Anak Peduli perempuan dan Pendidikan (DERAPPP).

Komitmen pemerintahan desa yang terletak di XIII Koto Kampar ini dalam Penanganan Anak Tidak Sekolah (ATS) dan Pencegahan Anak Putus Sekolah (APS) patut diacungi jempol. Mereka bahkan jauh melampaui 10 indikator ADDIK menuju DERAPPP dengan kategori Paripurna. 

Sejak resmi membuka Rumah Kerlip Beriman di Pustaka Desa, Wali Syaifuddin terus menindaklanjuti program dan kegiatan yang diselenggarakan Yayasan Sigap Kerlip Indonesia (YSKI) Kabupaten Kampar bersama mitra di Tim Percepatan Desa Pendidikan. "Saya yang duluan sujud syukur ketika Pak Wali bsrsikeras membuka Rumah Kerlip Beriman tahun lalu dengan segala konsekuensinya, "Pembina YSKI, Yanti Kerlip menimpali semangat pembaharuan Kepala Desa Koto Tuo.

Peningkatan layanan pendidikan yang merata dan inklusif serta menjamin belajar sepanjang hayat untuk semua pada 2030 adalah prasyarat untuk mencapai SdG's Desa keempat, Pendidikan Berkualitas. "Setiap kepala desa perlu belajar dari Pak Wali untuk bersama mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. Peresmian Rumah Kerlip Beriman di Desa Koto Tuo bersamaan dengan  pembukaan Pustaka Desa dan pencanangan Rumah Tangga Mandiri Pangan, "imbuh Yanti Kerlip.

Secara total desa Koto Tuo memiliki luas 16.000 Ha yang terdiri dari wilayah merupakan areal pemukiman 42p,5 ha, areal pertanian 20%, perkebunan 35%, dan  lahan tidur/
hutan belukar 21,6%  Berikut ini batas-batas wilayah Desa Koto Tuo:


1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Tandun Kabupaten
Rokan Hulu
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pangkalan kabupaten Lima Puluh Kota Propinsi Sumatera Barat
3. Sebelah Barat Berbatasan dengan Desa Persiapan Koto Tuo Barat

4. Sebelah Timur Berbatasan dengan Desa Binamang.

Website resmi Desa Koto Tuo segera menyajikan data pendidikan dalam Kartu Keluarga dan Yang sedang ditempuh. Saat ini 25 ATS/APS sudah belajar bersama Koordinator PKBM Rumah Kerlip Beriman, Diantari dan tenaga pendidik lainnya. Perdes Koto Tuo menyediakan honor sebesar Rp150.000/bulan untuk koordinator dan Rp75.000/bulan/orang untuk tenaga pendidik lainnya. Tambahan 20 peserta didik baru di dusun V daerah Landai segera menyusul.

"Kami membutuhkan surat rekomendasi dari Pak Bupati untuk memastikan  keberlanjutan kolaborasi Pentahelix dalam penyelenggaraan Kelas Jauh Rumah Kerlip Beriman di Dusun V tersebut. Rencananya kami akan membuka Pospaud di daerah berpenduduk 300 orang ini, "ujar Kepala Desa Koto Tuo.  

Praktik baik kolaborasi pentahelix Desa Koto Tuo membuka kelas jauh di perkebunan perlu mendapat perhatian khusus. Kabupaten Kampar menyumbang angka luasan kebun sawit di Riau, yakni seluas 276 ribu hektar dan 22 pabrik kelapa sawit. Upaya penanganan ATS/APS dengan membuka kelas jauh di.perkebunan sawit membutuhkan dukungan pemilik pabrik kelapa sawit. 

PJ Bupati Kampar, Dr. H. Kamsol selaku Sekretaris Jenderal Asosiasi Pemerintah Kabupaten Penghasil Sawit Indonesia memiliki.posisi strategis guna menggalang dukungan berkelanjutan dalam mewujudkan ekosistem pembangunan berkeadilan termasuk.dalam penanganan ATS/APS.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun