Akhirnya kami bisa berangkat juga. Antrian kendaraan yang membutuhkan bio solar sudah mengular. "Keren ya, Bun! Saya lebih suka ngasih mereka dibanding pengamen yang mendatangi rumah warga, "ujar Hot Martua. Tak ayal fasilitator Forum Anak Kampar ini ikut bernyanyi. Ia bergegas keluar dari mobil menanyakan prosedur pembelian BBM bersubsidi.
Mobil double  gardan yang dipinjamkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kampar, Aliman melesat menuju Lipat Kain. Kepala Bidang Pemasaran Disparbud, David dan Andi, Konsultan IT, Media, dan Publikasi sedang minum kopi di belakang Cafe Fling saat Kepala Bidang Perlindungan Anak, Satiti dan rombongan tiba jelang isya.  Selain Hot Martua, Ketua Kopsya Dudektif, Muizin dan TA Bupati Kampar, Yanti  ikut dalam rombongan.
Andi dan Hot Martua tidur di antara tumpukan tas berisi baju ganti. David berusaha mengemudikan mobil hilux hampir tanpa guncangan. "Allohu Akbar! Allohu Akbar! Ayo turun satu per satu!" Yanti membangunkan keduanya dengan tenang. Hot Martua langsung bergeser ke kanan dan menginjak-injak bagian tersebut. Tak lama lemudian bagian kiri mobil terangkat. Hot Martua, Yanti, dan Muizin turun memastikan bagian jalan yang cukup aman dilalui kendaraan pinjaman tersebut.Â
Kepiawaian David mengemudi dan pengalaman panjangnya menyiapkan destinasi wisata yang dinobatkan menjadi Surga Tersembunyi terbakm  versi API 2021 benar-benar teruji. Jalan terjal mendaki lagi sukar menuju Homestay Batu Tilam pun berhasil ditaklukkan. Rombongan tiba di rumah kayu di bawah tebing batu unik tersebut tiba pukul 4 pagi. Yanti langsung mandi dan mengikuti bincang seputar kawasan.Â
"Ngga usah kesana Bu.. Jauh! Masih sekitar 1 km ke bawah. Kita kan mau sarapan, "Ujar Satiti. Yanti, Andi, dan David tetap berjalan menyusul jalur menuju lokasi air terjun Baru Tilam.Â
Batang-batang kayu tumbang yang sudah diperhalus menumpuk di dekat pagar kayu. Jalan setapak yang licin menukik ke bawah memaksa Yanti untuk memegang erat ralling kayu di sebelah kanan. Satiti disusul Muiz sudah melaju naik motor trail kembali ke trmpat homestay Batu Tilam.Â
"Airnya dingin banget ya, Bu. 20 derajat!" Andi menunjukkan jam tangan hitamnya. Hot Martua sudah merendam kakinya disusul David. Keduanya terlihat sangat menikmati suasana retreat di bawah air terjun Batu Tilam. "Kata Pak Kades hanya 15 menit naik helikopter dari PKU ke Batu TIlam. Bakal banyak yang mau retreat kesini ya, "sahut Yanti sambil bersiap merendam kaki.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H