Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gaya Hidup Minimalis Tapi Tetap Seimbang

11 Juli 2022   02:10 Diperbarui: 26 Juli 2022   02:28 204
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Kue Ulang Tahun Hadiah Anak Mantu

Balance your life

Kalimat yang sangat mudah dikatakan tapi butuh kemauan kuat untuk menjalaninya. Sudah 2 minggu ini, saya berhenti melakukan kebiasaan-kebiasaan baik yang efektif membuat tanda-tanda vital tubuh saya stabil. Tak ada yang menegur karena jarang dekat dengan anak-anak. Laporan aktivitas harian pun tak lagi saya isi. Padahal untuk memulai gaya minimalis tersebut, saya membutuhkan komitmen tinggi dan intensive coaching. 

Mau atau Tidak Mau

Menjaga asupan seimbang seharusnya menjadi kebiasaan setiap orang.  Awalnya terasa berat karena harus memastikan tersedianya mikronutrien yang dibutuhkan tubuh agar lebih sehat dan menyingkirkan tubuh dari racun-racun yang masuk secara sengaja maupun tidak. 

Beberapa upaya saya lakukan termasuk bergabung dalam komunitas sehat alami di grup whatsapp. Sepuluh hari pertama masih disiplin, tapi begitu  kembali bertugas di luar pulau, saya kesulitan menjaga asupan sehat setiap 3 jam. Susu dan vitamin yang dibelikan anak-anak sering tertinggal di rumah dinas. Akibatnya saya tergoda makan jajanan di depan mata. Gagal lagi. 

Benar kata mentor saya, masalahnya bukan biaya tapi mau atau tidak mau. Padahal siapa yang tidak mau menikmati hidup sehat.  Tubuh pun jadi kuat. Kita bisa bermain dan bergembira bersama anak cucu.  

Anak mantu saya sudah terlambat haid seminggu. Hasil tes kehamilannya positif. Insya Allah 9 bulan yang akan datang saya akan menimang cucu pertama. Sendi dan tulang saya perlu diperkuat. Tekanan darah, gula darah, dan asam urat juga perlu dijaga tetap normal.  Saatnya kembali membiasakan gaya hidup minimalis tapi seimbang. 

Enam Aspek Hidup Seimbang

Belajar dari buku-buku yang direkomendasikan dan audio-audio dari para mentor, saya memutuskan untuk kembali menulis impian. Impian adalah modal utama. Menuliskan impian dan berani membayar harganya adalah awal yang tepat untuk menyeimbangkan hidup kita.  Hari ini genap 53 tahun saya menjalani anugerah hidup dari Yang Mahakuasa. Kue ulang tahun hadiah dari anak-anak sudah habis. Ucapan selamat ulang tahun dari teman-teman sekelas dan sealmamater juga teman-teman di facebook tak lagi mengalir deras.

Kata mentor saya, ada 6 aspek yang perlu saya perhatikan untuk memulai gaya hidup minimalis tapi seimbang:

1. Spiritual

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun