Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menjemput Mimpi di Desa-Desa Tertinggal

23 Juni 2022   02:01 Diperbarui: 23 Juni 2022   02:12 252
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mimpi adalah kunci
Untuk kita menaklukkan dunia
Berlarilah tanpa lelah
Sampai engkau meraihny

Lirik lagu Laskar Pelangi yang dilantunkan band Nidji sudah lama mengajak kita untuk berlari tanpa lelah meraih impian. Kedua jempolku kembali menari-nari di atas deretan alfabet dan angka. Rasa sesal telah lalai dalam menjaga amanah sahabat masih belum pergi dari sanubariku. Hampir saja mengubur impianku menjadi pembaca dan penulis. 

Ijinkan aku terbang membebaskan mimpiku ke angkasa. Bukan hanya seratus, insya Allah seribu Rumah Kerlip dalam 5 tahun akan hadir menjadi wahana dialog saling belajar giatkan gembira menjadi keluarga peduli pendidikan. Dan yang membiatku lebih semangat karena akan mulai di desa-desa tertinggal. Bismillah tawakkaltu alallah laa haula walaa quwwata illabillahul aliyyil azhim. 

Hidup ternyata transaksional.  Lebih dari 22 tahun tumbuh bersama keluarga peduli pendidikan membuat kami sekeluarga haqqul yaqin mendapatkan keuntungan jutaan bahkan milyaran kali lipat ketika jual beli dengan Yang Mahakuasa. 

Rasanya baru kemarin aku meninggalkan selembar uanng Rp50.000  dan meminta perawat homecare menemani anak-anak merawat ayah mereka.  Setahun lebih seminggu aku bersama anak-anak menerima pertolongan Nya melalui berbagai pintu. Saudara, sahabat, bahkan teman yang baru kukenal dalam proses penilaian aset warisan almarhum meetuaku di Semarang membantu kami sekeluarga. Bukan hanya untuk perawatan di.rumah sakit bahkan impian memiliki Rumah Kerlip peemanen pun terlaksana. Man Jadda Wa Jadda. 

Rumah Kerlip Beriman

Tak terasa sudah delapan tahun kami bersahabat sejak bertemu di pokja pendidikan sebagai sesama relawan Jokowi. Amanah yang diterima Pak Kamsol, begitu aku memanggilnya sebagai Kepala Dinas Pendidikan setelah mendirikan Gerakan Indonesia Pintar (GIP) pada akhir 2014 membuka jalan bagiku untuk memperluas praktik-praktik baik Perkumpulan KerLiP di tanah melayu. Sekolah Panutan pun lahir. Inisiatif yang kami ramu bersama pengawas dan kepala sekolah di Riau menjadi Rencana Induk Pengembangan Pendidikan dan membawa salah satu Ketua GIP ini menjadi yang te4baik dalam diklatpim II.  

Kebebasan untuk merajut impian dalam proses penyusunan infografis quick win 100 hari Pak Kamsol sebagai Bupati (plt) Kampar membuatku bergegas menghimpun beragam praktik baik. Lewat tengah malam ini Allah memperjalankan hamba Nya ini membangun daerah tertinggal. Rumah Keriip Beriman adalah salah satu impian yang akan kami capai.  Ide bulan Aksi Seribu Hari Pertama Anak atau Akshara pun  bergulir.

Pak Kamsol setuju dengan inisiatifku untuk mencanangkan Bulan Akshara pada Hari Keluarga. Beliau langsung menghubungkanku dengan Kepala Dinas P3AKB Kampar. Atas kesepakatan dengan Fitry, komanditer CV Tumbuh Kembang Mandiri, kami akan menyerahkan Wakaf Buku Tebar Ilmu (WBTI)  untuk kader-kader posyandu  Bangkinang sebagai calon fasilitator Rumah Kerlip Beriman di 9 desa tertinggal. 

"Model pendekatan nya pentahelix ya Pak
Kita gunakan industri untuk  percepatan program. Dinas hanya support tupoksi dengan anggaran yang tersedia. Insya Allah komoditi padi jadi etalasenya, "ujarku saat menjawab pertanyaan Brigjen Purn Irwan Amrun tentang penyusunan rencana anggaran kegiatan quick win 100 hari ini.  

Ternyata Pak irwan, salah satu relawan yang membantu penyusunan quick win sangat berpengalaman di Kampar   Inisiatif beliau, Kampar Bersinar, rencana penyelesaian konflik, dan Adversity Mental Profile melengkapi quick win tersebut. Alhamdulillah praktik-praktik baik yang dibawa Lian, tim Isco dan HIPS indonesia juga kesediaan Mas Kisno dari Jingga menghasilkan infografis quick win yang colorful. Kami masih menunggu ramuan Jamjam untuk membuat buku seperti yang diharapkan Pak Kamsol.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun