Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Jejak Kebaikanmu

4 Juni 2022   20:14 Diperbarui: 4 Juni 2022   20:17 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sudah sepuluh kamis jasadmu terbaring di antara ratusan ribu nisan di kota kelahiranku. 

Hari ini aku menjejakkan kaki di tanah kelahiranmu. Bersama putri sulung kita kutelusuri jejakmu di rumah tempat kamu dibesarkan. Sunyi. Sepi. 

Nasi ayam favoritmu di simpang lima mengisi perutku di penghujung malam. Ada pahit melintas. Hampir membuatku tersedak.  

Soto ayam yang mengisi perut tak cukup menutup haru. Putra sulung almarhum kakak kandungmu sudah resmi menjadi suami. Tanpa ayah. Tanpa paman.

Siang ini gimbal udang lengkap dengan tahu, sayuran, dan bumbu kacang yang dibeli keponakan seibumu dari warung dekat rumah juga menyisakan getir.

Tiga puluh dua tahun belum cukup membuatku mengenalmu. 

Hari ini, sahabat senior menyusulmu pulang ke haribaan ilahi. Aku menjadi saksi kebaikan almarhum menemanimu bangkit. 

Kenangan manis yang tercipta saat putra kita bersaksi bahwa kamu orang baik hadir memupus pahit getir yang sempat mengharu biru. 

Jejak kebaikanmu ada dalam semua bantuan yang kuterima sejak hari pertama kamu sakit. 

Hadir dalam beragam karangan bunga duka cita dari sahabat dan teman-teman kita. 

Hadir dalam kesaksian sahabat dan teman-teman kita tentang kebaikanmu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun