Hindari kerumunan.
Jaga keluargamu
Saking seringnya dipakai untuk mengingatkan peserta workshop, syair lagu Padi Reborn pun kuhafal di luar kepala. Sayang sekali perubahan perilaku tidak langsung terlihat. Banyak peserta yang berpose berdempetan tanpa masker di depan cottage yang kutempati. Mereka saling kontak fisik tertawa riang sebelum meninggalkan hotel. Duh!
"Teh, banyak yang buru-buru lakukan 3M pas melihat teteh datang. Kata mereka: Awas!Ibu jaga jarak datang!" Kata-kata Patimah, ketua PKBM Cendana menyadarkanku tentang sulitnya edukasi perubahan perilaku. Hasil survei yang menunjukkan 55% tidak patuh karena tak ada sanksi. Kudengar ketidakpatuhan naik jadi 20%. Aku hanya bisa mengurut dada.
"Ijin menyampaikan Pak. Sampai saat ini sudah 18 orang guru dan kepala sekolah yang mendaftar menjadi Penggerak Panutan Istimewa. Keistimewaannya terletak pada komitmen tumbuh bersama tim TKM mendukung Gembira bersama KerLiP, "kalimat pembuka ini kusampaikan kepada Pak Yusnaldi, Sekretaris Dinas Pendidikan saat kami makan malam bersama. Â
Sebelumnya KerLiP Â mengklaim ada 600 Penggerak Panutan yang siap menemani 6.000 keluarga peduli pendidikan anak usia dini pasca Bimtek Penguatan Pembelajaran Paud. Namun kenyataannya kemajuan dalam Gerakan Main Di Rumah Sedunia masih sangat kecil.Â
Penggerak Panutan Istimewa (PPI) menghantarkanku selangkah maju meraih impian. PPI menjadi tempatku berharap tumbuh bersama keluarga peduli pendidikan yang sesungguhnya  Dan ini adalah impian ketigaku pada 5 tahun ke depan.
Jangan kendor, Yanti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H