Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Remaja Pelopor dan Pelapor Kebaikan Ceria dengan Sapasari

30 Agustus 2020   06:24 Diperbarui: 30 Agustus 2020   08:11 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rencana kami untuk mengenalkan Cara Asyik Cari Tahu atau CACT Pelopor Kebaikan kepada  60 peserta didik dari 6 SMPN di Kabupaten Pandeglang  belum berjalan sesuai harapan. Hanya beberapa anak yang memiliki kuota internet untuk membuka link youtube "Peran Anak dalam Mewujudkan Sekolah Ramah Anak" yang disajikan secara menarik oleh Nabila Ishma. Sumber inspirasi yang kami sebut Libra untuk Bintang Kejora ini tidak berhasil mengundang rapekan meramaikan Bintang Kejora pada Jumat Barokah minggu lalu.  Padahal istilah "Bintang"akronim dari bincang petang sudah diperkenalkan dalam perbincangan di wag bulan Juli.

Kami pun berpikir keras mencari cara yang tepat menggali pemikiran rapekan tentang Keluarga Ramah Anak memulai Bintang Kejora. Praktik baik menyapa 20.000-an gurtendik pada awal masa pandemi COVID-19 pun terpilih.  

Alhamdulillah 50 dari 55 anak rapekan menyampaikan gagasan dan harapan mereka tentang "Keluarga Ramah Anak Impianku" dengan gembira setelah kusapa satu per satu. Perlu investasi waktu 3 jam per hari untuk mendorong anak-anak rapekan bicara. 

Profil Rapekan Bulan Ini

 

"Ibu baru menyadari kalau anak-anak SMP apalagi dari keluarga mustahik tidak memiliki kuota internet yang cukup untuk membuka youtube bahkan untuk menjawab pesan di whatsapp sekalipun. Berkali-kali ibu minta maaf kepada anak-anak rapekan.  Menyapa rapekan satu per satu ternyata pilihan tepat. Sebelumnya, ibu pikir harus menyederhanakan kalimat agar mendapat respon di whatsapp group, "ujarku kepada Fitry, mentor rapekan yang tengah berkutat menuntaskan modul Menuju Keluarga Tangguh Bencana untuk ibu dan ayah rapekan. 

Azizah dari SMPN 5 Mandalawangi menunjukkan aksi keren rapekan di hari kemerdekaan. Ia aktif menjadi panitia di daerahnya dan tetap mengenakan masker selama kegiatan. Profil Rapekan Bulan Ini menginspirasi kami untuk memperluas kampanye OPEReT dengan mengajak rapekan menulis cerita harian dalam satu paragraf satu hari atau ceria dengan sapasari.  

Topik cerita harian dipilih sesuai dengan nama kegiatan bincang petang atau bintang.  Pada minggu kedua, kami menggelar Bintang Kecil  akronim dari Bincang Petang Keluarga Cinta Lingkungan. 

Benar dugaanku, anak-anak rapekan menyambut hangat sapaan Fitry, kakak mentor mereka. Kami pun sepakat berbagi peran memfasilitasi anak-anak gembira Belajar Dari Rumah dengan menulis cerita harian tentang aksi-aksi baik dalam satu paragraf. 

[8/30, 03:55] Yanti KerLiP: Alhamdulillahillladzii ahyaanaa ba'damaa amaatanaa wailaihinnusyur

Senang hati ibu menyaksikan kehangatan remaja pelopor.dan pelapor kebaikan dengan @Teteh Fitry .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun