Tety Sulastri, Ketua Umum Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) kembali mengajakku untuk hadir dalam temu daring menyiapkan acara dengan Asosiasi Dosen Indonesia (ADI). Ketua umum ADI, Titik Haryati, dosen Uhamka yang pernah menjadi komisioner di KPAI hadir bersama M. Yunus, ADI Kaltara. Semangat kepala sekolah dan guru penggerak dari Maluku Tengah benar-benar luar biasa. Mereka hadir memberi masukan yang berharga.Â
Tak lama kemudian, aku menerima draft TOR dari Tety dan langsung mengeditnya. Kali ini aku menyarankan untuk mengundang Dirjen Paudikdasmen, anggota Komisi X DPR RI, dan Direktur GTK Dikmen Diksus, Pak Praptono sebagai narasumber. Aku juga meminta kesediaan Sonya Helen untuk menjadi moderator dalam Seminar Nasional yang mengusung tema Kolaborasi Guru, Dosen, Orangtua Mewujudkan Merdeka Belajar di Era New Normal. Kami sepakat menggunakan kop surat FGII sebagai penggagas. Pak.Zainudin, moderator dari FGII Garut menghadirkan Kadisdik Parigi Muotong. Aku mengajak Umar Abdul Aziz dari Quizziz yang baru kukenal Selasa lalu dalam pertemuan rutin Seknas SPAB dan mitra.Alhamdulillah seluruh narasumber kecuali Pak Praptono  konfirmasi hadir beberapa hari sebelum acara. Host kami, Pak Nurdin membuka ruang seminar  satu jam sebelum acara untuk memfasilitasi Tety mengecek persiapan. Paduan suara guru-guru dari Ambon dan penampilan anak-anak SDN Masohi yang menggemaskan menambah serunya acara yang digelar kemarin.Â
Sebanyak 77-87 orang peserta seminar bertahan hadir di zoom sampai selesai. Lebih dari 300 pemirsa di Youtube Channel memberikan pertanyaan dan respon yang luar biasa. Terima kasih kepada Pak Hamid, Dirjen Paudikdasmen selama 1,5 jam hadir memberikan arahan yang jelas mengenai Pendidikan Jarak Jauh, Merdeka Belajar, tantangan dan peluangnya di era normal baru. Tidak sedikit sahabat-sahabatku dari berbagai kalangan yang mengapresiasi acara ini. Terakhir, Pak Dedy menyampaikan bahwa sebanyak 400 peserta dari berbagai kalangan hadir dalam Seminar Nasional ini. Â
Peserta seminar memanfaatkan perpanjangan sesi tanya jawab bersama Dirjen Paudikdasmen untuk memahami lebih jauh tentang merdeka belajar dari rumah dan persiapan sekolah memasuki era new normal dengan dukungan tri sentra pendidikan. Kehadiran anggota Komisi X, Ledia Hanifa dari PKS dan sambutan hangat dari peserta seminat memberi makna tersendiri. Ketegasan perempuan yang kukenal di MPI ini dalam menjalankan fungsi pengawasannya kepada pemerintah patut diacungi jempol..Uraian kadisdik Parigi Muotong memberi gambaran tentang kesigapan kabupaten yang masuk dalam zona hijau ini untuk menyiapkan sekolah di era new normal.Â
Terima kasih kepada moderator kita yang cerdas, tegas.dan tangkas, Sonya Helen dari Kompas. Sayang sekali ada kendala teknis. Banyak peserta mengeluh karena tidak dapat mendengar suara sejak sesi Pak Hamid. Meskipun demikian, hampir seluruh peserra bertahan. Pak Saiful yang mewakili Direktur GTK Dikmen Diksus secara khusus mengapresiasi hal ini.Â
Paparan Bapak M.Yunus dari ADI juga mendapat apresiasi dari guru dan kepala sekolah. Â Bu Emy Mahulauw, Kepala SDN Masohi berkesempatan menyampaikan laporan kegiatan PJJ di daerah tertinggal tersebut. Pak Lukman, guru SD dari Donggala menyusul kemudian. Sayang sekali aku terpaksa meninggalkan acara tanpa menyampaikan paparan karena sudah sangat terlambat untuk mengikuti rapat koordinasi Fasnas SRA. Aku dengar dari Tety, peserta antusias mengikuti paparan Umar. Acara berlangsung sampai pukul 15.30 WIB. Â Bravo FGII, ADI, dan KerLiP.
Terima kasih atas kolaborasinya  yang luar biasa. Semoga kita bisa lebih baik lagi.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H