Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kultur Metamorfosa Hadir Menemani Keluarga Penyelenggara Homeschooling

20 Juni 2020   14:31 Diperbarui: 20 Juni 2020   14:42 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anne Garcia dalam Open House KMI|Dokpri

Ketidaknyamanan yang timbul akibat wabah pandemi COVID-19 mendorong ayah bunda menjadi pendidik utama dan pertama di rumah. Tidak sedikit yang memutuskan untuk memilih homeschooling bagi pendidikan putra-putri tercinta. Percepatan adaptasi kebiasaan baru keluarga Indonesia untuk memanfaatkan teknologi yang mendukung belajar dari rumah membuka peluang bagi pengelola komunitas homeschooling untuk menyediakan layanan bagi orangtua/wali dan anak. Kultur Metamorfosa atau KMI adalah salah satunya. 

Pendiri dan fasilitator KMI yang berpengalaman lebih dari 13 tahun mendampingi keluarga penyelenggara homeschooling melaksanakan Open House dwimingguan setiap Sabtu. Hari ini KMI mengundangku untuk menyampaikan 4A Hak Atas Pendidikan yang menjadi falsafah dasar untuk menjadikan anak-anak pembelajar mandiri. Tentu saja aku menyambutnya dengan gembira. Waktu 5 menit terasa sangat singkat untuk menyajikan materi ini. Syukur alhamdulillah, pengalaman belajar bersama para pendiri KMI, Lovely dan Ermawan membuka Sandi Kerlip pada 2006-2009 membuat obrolan kami langsung mengalir dalam Open House online KMI.

Bagaimana KMI Menemani Orangtua?

Menarik menyimak penuturan Lovely tentang penamaan Kultur Metamorfosa. Proses tumbuh kembang mandiri ulat menjadi kupu-kupu adalah metamorfosa yang paling sempurna. Fasilitator KMI siap menemani ayah bunda untuk menemani ananda menjadi pembelajar mandiri. KMI hadir bukan to teach what you learn tapi to teach how to learn.  Melalui pendampingan untuk menstrukturkan kegiatan belajar harian, ananda bermetamorfosa secara sadar. "Kami memulai proses ini dengan memetakan bakat anak (talent mapping) dan memfasilitasinya untuk menyusun rencana pembelajaran mandiri (individual education plan) setelah menemukan minat dan memvisualkan mimpi, "kata Ermawan dalam paparannya sebagai direktur pelaksana KMI. 

Jentina Yulyanti yang bergabung untuk menyelenggarakan KMI Istimewa menyampaikan pengalamannya lebih dari 12 tahun mengelola sekolah bagi anak-anak istimewa di Denpasar. Ia meyakinkan keluarga penyelenggara homeschooling yang memiliki anak-anak istimewa tentang legalitas dan kelulusan KMI. 

Hadir juga, Anne Gracia yang bergabung membuka KMI bagi anak usia dini. Ia menjelaskan tentang pendekatan neuroscience dalam pengembangan anak usia dini di KMI. Peserta Open House KMI juga menerima pencerahan tentang pengasuhan dan pembelajaran sesuai dengan  tugas perkembangan anak. 

Ini pula yang menjadi dasar KMI mengelompokkan anak-anak menjadi tunas, tumbuh, kembang, dan mandiri. Rentang usia 3 tahun per kelompok belajar daring bersama fasilitator KMI untuk memperkuat kolaborasi. Menurut Lovely, berbagai penelitian menunjukkan kelompok dengan rentang usia 3 tahun lebih supportif dan mencegah bullying. Selamat bekerja dan tumbuh bersama. demi kepentingan terbaik.anak.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun