Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengedepankan Sipakatau Menambah SEMARAK untuk Indonesia Maju

28 Januari 2020   10:52 Diperbarui: 28 Januari 2020   13:57 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pertemuan Sekber SEMARAK dengan Kabid PAI Kemenag Sulsel

Pagi itu kami bersiap menandatangani Perjanjian Kerja Sama dengan Lurah Bontolebbang untuk membuka Pojok Gembira di bookafe yang baru mereka bangun di sudut lapangan. Pusat Sumber Belajar di Luar Kelas bagi anak-anak  SD, SMK, dan SMP di depan lapangan. 

Nurlinda, Ketua Sigap Kerlip Indonesia dan saya sudah menemui guru agama Islam, Wakasek, dan Kepala SMPN 1 untuk menerapkan Sekolah, Madrasah, Masjid Ramah Anak atau SEMARAK dan memanfaatkan Pojok Gembira tersebut.

 "Pak Kabid PAIS menunggu kita di Kanwil Kemenag Sulsel sebelum kegiatan Ngopimanis Bareng Guru Modiis di Kemenag Gowa, " ujarku. Waktu sudah menunjukkan pukul 10.30, Pak Lurah belum bisa dihubungi. Akhirnya kami memutuskan beranjak ke Makasar. Mobil melaju kencang meninggalkan Takalar. Alhamdulillah jalan lancar.

"Ketemu dulu Bu, nanti ada wartawan tanya saya Ndak bisa jawab. Saya butuh data bu. Data program, " pesan Pak Kabid melalui wa. Dalam hati saya masih heran, karena 17 Desember 2019 kami menandatangani PKS dengan Kakanwil Kemenag Sulsel di hadapan seluruh jajarannya. Saya sampaikan bahwa berkas-berkas untuk deklarasi dan PKS disusun bersama Pak Ramli, staf beliau di bidang PAIS. 

Alhamdulillah, Ketua Sigap Kerlip Indonesia, Kak Linda, begitu saya memanggilnya, dengan santun menyampaikan permohonan maaf sebelum menjelaskan bahwa acara siang ini benar-benar inisiatif dari Pokja Penfawas PAIS Kemenag Gowa. 

"Kami menerima SK sebagai sekretaris Sekber SEMARAK dari Pak Kakanwil di Lapangan Larebosi, 4 Januari 2020. Mohon maaf jika sampai sekretariat resmi dibuka di Kanwil Kemenag, kami belum melaksanakan diskusi terpumpun bersama Bapak dan semua pihak terkait. Siang ini kami menyambut gembira inisiatif bu Triyana untuk melaksanakan Ngopimanis bareng guru Modiis di Kantor Kemenag Gowa, " ujar Kak Linda.

DOKPRI
DOKPRI
Alhamdulillah percakapan kami di ruang kerja Pak Kabid PAIS  berlangsung hangat. "Guru Agama Islam di Sulsel sudah saya gerakkan agar berpenampilan modis. Kami senang inisiatif ini ternyata sejalan dengan rencana Ibu mengangkat martabat Guru PAIS sebagai Guru Penggerak menuju Sekolah Ramah Anak. 

Ibu perlu mengetahui prinsip sipakatau. Kami hanya perlu tahu lebih dulu sebelum melaksanakan sosialisasi SEMARAK. Setiap bulan pengawas, KKG, MGMP di kabupaten/kota melaksanakan pertemuan. Ibu dapat memanfaatkan momentum tersebut, " jelas Pak Kabid. Ada banyak hal menarik yang beliau sampaikan dalam pertemuan yang berlangsung 1 jam lebih. 

Senang sekali mengetahui kami seiring dan sejalan dalam upaya mengangkat martabat guru Agama Islam. Sebanyak 11.000-an guru akan tumbuh bersama menjadi Guru Modiis dan menjadi Guru Penggerak SEMARAK Indonesia Maju.

Prinsip sipakatau merupakan local genuine masyarakat Bugis yang memegang teguh ajaran  upasekko makketenning ri limae akkatenningeng: mammulanna, ri ada tongeng'e; maduanna, ri lempu'e; matelllunna, ri getteng'e; maeppana, sipakatau'e; malimanna, mappesonae ri Dewata Seuwae. 

Saya pesankan kamu pada kelima pegangan: pertama, pada kata benar; kedua, pada kejujuran; ketiga, pada keteguhan hati; keempat, pada saling menghargai/saling memanusiakan; kelima, berserah diri kepada Tuhan Yang Maha Esa (Mallombasi, 2012). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun