Saya: :"Hayu Bu. Jadi merinding".Â
Bu Nia: "Nanti materinya nyambung dengan teknologi ramah lingkungan...jadi solusinya anak.bisa bikin alat berbasis teknologi sederhana".Â
Saya: "Iya Bu..ini model SETS: Science Environment Technology Social, buat calon2 ecosocpreneur".Â
Bu Nia: "I di kelas lain juga kebetulan dapet materi yang sama. Saya ingin membandingkan bagaimana cara berpikir ABK yang dibimbing teman sebaya...jadi modul nya bisa lengkap ya bu.Saya: "Di hulu bisa dorong kultur jaringan untuk pembibitan tanaman yg mudah tumbuh dan kuat spt ilalang. Katanya Presiden mengimpor ini untuk tanah longsor". Bu Nia: " Iya"
Saya: "Di tengah mengemas alat dan bahan penelitian yg  bisa dikemas dan dijual  spt Planet Sains lakukan. Di ujung reknologi ramah lingkungan".Â
Bu Nia: "...padahal SETS bisa jadi solusi penyelesaian". Semoga saya bisa curi start ya bu...kan harapan mas menteri inginnya seperti ini. Tahun depan yang akan diuji kelas 8, pdojectnya bisa leluasa, guru menyiapkan tema nya, bahkan kalau bisa dari kelas 7 ya bu...kan seperti Ria di project BSJ nya, dari kelas 7...Â
Saya juga ketemu anak kls 8 yg sudah menggunakan menspad, nah rencananya dia yg akan meneruskan project BSJ.. InshaAllah tahun depan bisa diajukan ke ycm...semoga bisa bareng juga sama @allisa.pm ya bu...
Saya mengenal Bu Nia Kutniati dalam rangkaian pendampingan Perkumpulan KerLiPdi DAS Citarum pada 2010. Sejak saat itu, kami berdua saling memperkuat praktik-praktik baik  untuk memastikan tumbuh bersama demi kepentingan terbaik anak. Akhir tahun 2019 kami membantu Sandi Kerlip Institute yang menyelenggarakan Tantangan Belajar di Luar Kelas dengan pelatihan Guru Modiis, Moderat, Inovatif, Inspiratif, dan Santun.Â
Secara khusus kami meminta kepafa para kepala sekolah yang direkomendasikan Kepala Dinas Pendidika  Jabar untuk menugaskan Guru Agama Islam membersamai 5 anak perempuan dan 5 anak laki-laki dari setiap SMA/SMK untuk melaksanakan aksi-aksi baik di hari-hari istimewa pada Oktober-Desember 2019. Â
Pada saat bersamaan kami mendapat kepercayaan dari Direktorat Pembinaan Guru Dikdas, Dikmen, Diksus,dan Tenaga Kependidikan untuk menyuaun panduan Bimtek Dukungan Psikososial dan memfasilitasi materi khusus yang kamikemas dalam Start to Empathy "Kita Masih Punta Mimpi".
Sebanyak 2.690 guru dan tenaga kependidikan mengikuti Bimtek yang diselenggarakan oleh Kemendikbud tersebut pasca bencana di Sulteng, NTB, Banten, Lampung, Sumatera Barat, dan Jawa Barat. Kami mengemas materi tersebut dalam 5 jam pelaksanaan pembelajaran.Â