Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Merdeka Belajar Ala Perakit Pesawat Terbang dari Pinrang

19 Januari 2020   19:23 Diperbarui: 19 Januari 2020   19:27 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama Pak Chairul Perakit Pesawat Terbang dari Pinrang--dokpri

"Saya sudah ngelas sejak usia 5 tahun. Kakak-kakak saya tak ada satu pun yang bisa mengelas. Jadi saya keluar dari MI dan bantu Bapak bekerja di bengkel, " Pak Chairul yang mendadak jadi pesohor karena berhasil menerbangkan pesawat rakitannya menjawab pertanyaan saya. Saya, Nurlinda Taco, dan teman-teman dari Sigap KerLiP Indonesia sudah tiba di bengkelnya saat Pak Chairul pergi ke Pinrang memenuhi undangan Pak Bupati. 

"Kami langsung mencari tempat tinggal Pak Chaitul ketika melihat tayangannya di facebook. Kami mengapresiasi kemerdekaan belajar Pak Chairul apalagi setelah melihat langsung ke bengkelnya dan menerima penjelasan dari ayahnya dan karyawan yang membantunya merakit pesawat terbang ini. Pak Chairul menggali informasi dari youtube dan berani gagal berkali-kali agar bisa terbang, " kata Nurlinda Taco, Ketua Sigap Kerlip Indonesia saat diwawancarai jurnalis dari Kompas TV. 

Patut Ditiru

Merdeka Belajar a la Pak Chairul patut ditiru oleh bangsa Indonesia termasuk anak putus sekolah yang bekerja di bengkel Pak Chairul. Saya menyambut baik gagasan yang disampaikan Sudin dari Kompas TV untuk menjadikan bengkel Pak Chairul tempat kegiatan belajar mandiri bagi anak-anak putis sekolah untuk menuntaskan wajib belajar 12 tahun sambilmengasah keterampilan sesuai minat, bakat, dan kemampuannya. 

"Saya ingin membuat pesawat yang lebih keren dari Pak Chairul," ujarsalah seorang karyawan Pak Chairul yang mengaku putus sekolah di kelas 3 SD. Ada hal yang menarik perhatian saya selama mengunjungi bengkel tersebut. Ayah Pak Chairul dan saudara-saudaranya berkali-kali tertawa lepas.

Anak-anak kecil di sekeliling mereka juga bebas menggunakan beragam perkakas yang ada di bengkel. Suasana belajar yang memerdekakan lahir,batin, tenaga,pikiran anak, remaja, dan orang dewasa di sekeliling Pak Chairul nampaknya modal yang kuat untuk memajukan kesejahteraan umum mereka. 

Besat harapan saya momentum ini tak terlewatkan. Ada banyak  orang yang terinspiraso untuk merdeka belajar sepanjang hayat di seluruh pelosok nusantara yang terinspirasi oleh Pak Chairul. Apalagi sampai hari ini, berbagai penghargaan dna dukungan terus mengalir kepada Pak Chairul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun