Upaya kolaborasi multipihak makin diperlukan di tengah persaingan global yang tak mengenal batas. Apalagi terkait penguatan karakter di keluarga dan masyarakat agar mampu berkolaborasi sambil lengkapi akses atas pendidikan untyk semua. "Ayo jadikan Takalar piloting zero DO dan semua orang dewasa selesaikan paket B dan C, "ujar Bupati Takalar sambil bersiap Rapat Paripurna. Saya sangat beruntung bisa berbincang sejenak di saung yang baru dibangun. Atap dari ilalang yang dijalin rapat menjadi pembuka obrolan. Ternyata beliau fasih berbahasa Sunda. Obrolan pun makin akrab. Ada beberapa poin penting yang sempat terungkap:
1. Pembangunan Gazebo untuk mempercantik pantai Jamarang
2. Kedai Pesisir untuk keluarga nelayan pasangan usia subur dengan perempuan menikah usia anak dan putus sekolah
3. Gelorakan Gerakan Literasi Untuk Remaja (Galura) sekaligus mencegah stunting dan putus sekolah
4. Sosialisasi dan pendampingan Katana Keluarga Tangguh Bencana
5. Rinstisan Pesantren Vokasi terintegrasi dengan peternakan sapi unggulan Takalar
6. Pencegahan dan penanganan kekerasan, bencana alam, dan semua hal yang mengancam kelangsungan hidup anak di satuan pendidikan dengan 20 kegiatan yang menambah SEMARAK Indonesia
Bergerak, bekerja, bermakna yang kami bawa dari komitmen #kerjabarengan dengan SMSG Semua murid Semua guru jadi pendekatan baru. Bupati Takalar pun tidak keberatan mendengar saya memboyong Sigap Kerlip ke Takalar bahkan mengajak saya untuk menyebarluaskan aksi-aksi baik Takalar di tingkat nasional."Ayo, Bu! Kita buat diskusi khusus di Jakarta!" Begitu katanya penuh semangat. Rumah kayu megah milik keluarga Pak Hasbi menjadi saksi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H