"Lihat, Bu! Halamannya begitu bersih, kan? Kami pasti malu jika By Lis menemukan sampah berserakan di sekolah kami!" Seru Pak Muslim saat kami tiba di Jotun II, tempat Bu Lis bekerja.Â
"Silakan masuk, Pak! Ini ID Cardnya, " kata-kata penjaga menyadarkanku. Pak Muslim menuturkan bahwa perusahaan ini sangat memperhatikan kebersihan dan keamanan. ID Card yang kami pakai ini membantu pencarian orang jika terjadi bencana yang memaksa semua orang harus dievakuasi. Hm, benar juga. Aku langsung membaca profil yang teesedia di meja dengan front office. Ada 2 boneka penguin lucu terpajang di ruang tunggu.Â
"Penguin terkenal dengan kemampuannya melawan binatang lain yang memiliki bobot 10 kali lebih besar, "Nia, staf CSR Bu Lis menjelaskan. Rupanya caraku menatap psekeliling front office Jotun mengundang respon baik dari Nia.
"Tak ada yang namanya kebetulan. Tuhan mengatur perjumpaan kita dengan caranya yang begitu indah, " ujar Lis membuka percakapan kami di ruang berdinding kaca itu. Aku masih terengah. Sudah lama tidak menaiki tangga lebih dari 2 lantai.  Meskipun  demikian, aku langsung menyambar begitu dipersilakan Lis untuk menyampaikan kebutuhan CSR lepada Nia.Â
"Ada beberapa usul peningkatan mutus di SMK Mitra Industri. Pertama mengubah pintu kelas dna ruang lainnya agar terbuka keluar, " ujarku.
"Oh, iya, Bu. Saya pernah mendengarnya dari BNPB.  Biasanya manusia  berhamburan keluar dan saling mendorong jika terjadi gempa, " sergah Pak Muslim. Laki-laki ini adalah guru SMKN Cikarang Barat. Ia diperbantukan ke  SMK Mitra Industri. Perawakannya kecil dan gesit. Ia juga sangat antusias menjelaskan profil SMK Mitra Industri.Â
"Terima kasih, Pak. Ijin melanjutkan, ya. Kedua lantai selasar yang licin. Jika memungkinkan diberi pelapis karet antislip. Jika tidak, mungkin sebaiknya dibuat peringatan, " aku berkata sambil melihat wajah Lis dan Nia.
Dan aku pun sangat bersyukur ketika menerima beragam hadiah dari Jotun melalui bu Lis. Mulai dari komitmen untuk menuju Sekolah Ramah Anak di SMK Mitra Industri dengan mewujudkan SPAB, oleh-oleh 1 tas penuh berisi tempat bekal, kaos, mini pad, dukungan angkutan buku ke Bandung, Sukabumi, dan Bekasi, kaos untum 48 pelopor kolase bangsa, cat untuk Rumah KerLiP dan 24 Â SMA mitra, dan bimbingan manajemen SDM untuk Sandi Kerlip Institute.
Perjumpaan dengan bu Lis membawa berkah bagi upaya tumbuh bersama demi kepentingan terbaik anak Indonesia.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H