Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hadiah Istimewa dari Bihan

21 September 2019   13:00 Diperbarui: 21 September 2019   13:07 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya benar-benar terharu dan bahagia menerima hadiah ulang tahun dari Bihan semalam di Manado. Keindahan Bihan mengekspresikan cintanya kepada saya mengalahkan pemandangan indah dari kamar 1129 Aryaduta Manado ke tepi pantai  yang saya sebar tadi pagi.

"Bihan sayang, terima kasih hadiahnya. Manis legit seperti ucapan-ucapan Bihan yang bikin kangen ibu. Titip peluk cium hangat untuk Bihan ya, Kak, "ujar saya kepada Nurlinda Taco, mamanya Bihan. Fitry dan saya melahap habis sekotak donat yang dibawa terbang Kak Linda bersama roti oleh-oleh khas Galesong ke Manado.

Konon anak-anak merespon kita setulus hatinya. Bihan, balita cerdas yang pandai berkomentar mengajatkan saya tentang ketulusan, cinta, dan rasa hormat. Celotehnya selalu menghangatkan suasana setiap kali saya tinggal di rumahnya. "Orang-orang Takalar memiliki resistensi yang sangat besar terhadap orang luar. Mereka seperti orang Makassar lainnya, tidak akan pernah berkompromi. Tapi jika mereka sudah menerima kita, bahkan lehernya pun mereka sediakan untuk kita, "ujar H. Iskandar Leman dalam obrolan pagi di lantai 5 Aryaduta. Nurlinda dan Zulfikah memperkuat pernyataan suhu kami dalam pengurangan risiko bencana tersebut. Dan saya merasakan keberlimpahan dipertemukan Allah dengan Bihan, kakak-kakaknya, ayah bunda dan keluarga besarnya di Galesong. 

Terima kasih Bihan, bahkan celotehmu saja adalah hadiah terindah bagi ibu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun