Gelombang rindu yang dulu berlomba di tepian waktu, kini hanya riak kecil. Seharusnya kau dan aku sudah sampai di terminal pertama, bisikan angin membuat kita berbelok, tanpa sadar habiskan satu dasawarsa.
Rangkaian angka menari-nari seiring dengan angin yang membelai dedaunan jambu mengumpulkan bunyi ketukan penjual keliling, lengkingan nyaring anak tetangga, dan obrolan riuh anak-anak kost.Â
Sesekali hening muncul membalut sukma meraba luka yang tak lagi menganga. Â Jalinan kata yang menghiasi ruang beresonansi dengan puluhan juta jiwa yang rindu berbakti, mengubur sepi, hangatkan relung yang semula bersiap membeku.Â
Kau, aku, kita akan sampai di terminal pertama bersama riak rindu para pecinta kebaikan.
Bandung, 28.08.2019
Di penghujung senja 30 tahun pertama kita
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H