Mohon tunggu...
Yanti Sriyulianti
Yanti Sriyulianti Mohon Tunggu... Relawan - Berbagilah Maka Kamu Abadi

Ibu dari 3 anak yang sudah beranjak dewasa, aktif menggiatkan kampanye dan advokasi Hak Atas Pendidikan dan Perlindungan Anak bersama Sigap Kerlip Indonesia, Gerakan Indonesia Pintar, Fasilitator Nasional Sekolah Ramah Anak, Kultur Metamorfosa, Sandi KerLiP Institute, Rumah KerLiP, dan Perkumpulan Keluarga Peduli Pendidikan di Indonesia sejak 1999. Senang berjejaring di KPB, Planas PRB, Seknas SPAB, Sejajar, dan Semarak Indonesia Maju. Senang mengobrol dan menulis bersama perempuan tangguh di OPEreT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Gerakan Indonesia Pintar

15 Mei 2015   10:59 Diperbarui: 3 Juli 2017   00:54 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Kita jadi pintar  menulis dan membaca

karena siapa

Kita jadi tahu beraneka  bidang ilmu

dari siapa

Kita jadi pintar  dididik Pak Guru

Kita jadi pandai dibimbing Bu Guru

Guru bak Pelita

Penerang dalam gulita

Jasamu tiada tara

JASAMU GURU

M.ISFANHARI

Lagu ini mengawali perjalanan panjang kami untuk menggiatkan Gerakan Indonesia Pintar bersama berbagai pihak untuk memastikan semua anak Indonesia, perempuan dan laki-laki termasuk anak-anak yang memerlukan pendidikan khusus dan/atau layanan khusus kembali menikmati tumbuh kembang mandiri dengan pendidikan yang ramah anak, bermutu dan bebas pungutan.

Guru adalah penentu mutu layanan pendidikan di sekolah/madrasah. Kepada guru, kita menyerahkan bimbingan belajar anak-anak bangsa agar tumbuh menjadi pribadi mandiri, cerdas dan berakhlak mulia. Namun tanpa dukungan penuh dari orangtua, masyarakat, pemerintah, pemerintah daerah dan lembaga usaha , pemenuhan hak pendidikan anak dan perlindungan anak dalam pendidikan akan kembali mengalami kemunduran.

PANUTAN



Keputusan Mendikbud untuk menghentikan Ujian Nasional sebagai penentu kelulusan diiringi dengan gerakan memuliakan guru menandai perubahan sistem pendidikan nasional kita, Gerakan Indonesia Pintar menginisiasi pelatihan dan pendampingan guru online mulai dengan pelatihan teknologi komunikasi dan informasi bagi guru-guru, penguatan MGMP IPA dalam melaksanakan lesson study uintuk memperkuat dialog saling belajar sesama guru serta pendampingan mewujudkan Sekolah Ramah Anak (MeSRA) terutama bagi guru Bimbingan Konseling dan PKS Kesiswaan.

Praktik-praktik baik para pegiat Gerakan Indonesia Pintar kami perkuat mulai di wilayah yang dapat kami jangkau. Program Guru PANUTAN Pendidikan Ramah Anak Bermutu dan Bebas Pungutan akan memperkuat upaya Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Dr. Kamsol dalam program unggulannya Riau Cerdas 2017 menuju Wajar 12 Tahun Layak Bermutu Ramah Anak Bebas Pungutan. Secara paralel, Rani Anggraini Safitri, Ketua Sahabat kartini yang didaulat menjadi Duta Gerakan Indonesia Pintar menyiapkan program perempuan dan anak PANUTAN di rusun Cakung Jakarta Timur atas kerjasama dengan ibu Vero Ahok bersama UPT dan Yayasan pendamping setempat.

Program PANUTAN juga menyediakan sumber belajar untuk 10 pilar pendidikan karakter yang diamanatkan oleh Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D, Ketua Dewan Pembina Gerakan Indonesia Pintar yakni: kejujuran, tanggung jawab, amanah, rasa hormat, keberanian, adil, tekun, setiakawan, integritas, dan kebangsaan. Ensiklopedia Lintas Sejarah Indonesia dalam Literasi Visual yang diterbitkan Binar Cahaya Semesta serta buku Cerita Bergambar berkualitas tinggi dari Yayasan Litara akan disediakan Sahabat Kartini untuk komunitas belajar mandiri anak dan perempuan serta guru-guru di beberapa wilayah di Indonesia. Sahabat Kartini juga berupaya mendorong penerapan PANUTAN melalui Bina Keluarga Balita dan pelatihan keterampilan bagi perempuan di rusun Cakung Jakarta Timur dilengkapi dengan Obrolan Kesehatan, Keselamatan, Kesiapsiagaan Terpadu Ramah Anak berbasis dasawisma dan Obrolan Pendidikan Ramah Anak di Ruang Publik Terpasu ramah Anak yang disediakan Pemprov DKI Jakarta.

Sobat Muda GIP

Sejak Gerakan Indonesia Pintar diperkenalkan dalam pameran bersama Dikti, kami didukung oleh Komune Raka Pare, mahasiswa ITB, UI, dan berbagai perguruan tinggi lainnya untuk mencari dan menemukan anak putus sekolah dan terancam putus sekolah di Bandung, Jatinangor dan Semarang. Saat ini Raka Pare berhasil menyusun buku saku panduan Gerakan Indonesia Pintar. Mereka didukung Komunitas SeKAM yang dirintis Sahabat Muda KerLiP dari STKS. Assesment lanjut dan penanganan kasus-kasus khusus yang dilaksanakan SeKAM termasuk kepada anak-anak yang dijangkau Raka Pare diperkuat dengan penanganan psikologis dan yoga terapi dari 123eduforkids.

Angga ketua Gerakan Indonesia Pintar dari Komune Raka Pare intensif melaporkan temuan mereka ke kawalbansos dan melalui email untuk diteruskan ke Tim Pokja Penanganan Trafficking dan kekerasan terhadap perempuan dan anak yang baru dibentuk Mensos  untuk kasus-kasus tertentu. Kasus umum terkait hambatan pemenuhan hak pendidikan anak karena alasan ekonomi kami koordinasikan bersama Staf Khusus Mensos dan Mendikbud menunggu restrukturisasi di kementerian selesai.

Safari GeMBIRA yang dilaksanakan KerLiP bersama Forum Anak Kota Bandung dan Forum Anak Jawa Barat menambah kegembiraan anak-anak bangsa menyambut pelaksanaan PANUTAN di berbagai daerah.

Anak dan kawula muda menjadi mitra strategis dalam menggiatkan Gerakan Indonesia Pintar tentunya dengan dukungan keluarga-keluarga peduli pendidikan

Sekali lagi, perjalanan panjang baru dimulai dengan langkah-langkah kecil

Insya Allah semuanya demi kepentingan terbaik anak-anak bangsa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun