Bayangkan Skenario Ini!
Anda membuka ponsel dan mulai menggulir. Jari Anda berhenti pada sesuatu yang familiar---wajah Anda sendiri. Anda mengklik gambar tersebut dan menemukan profil yang sepenuhnya didedikasikan untuk gambar Anda. Foto-foto Anda di momen-momen yang nyaris tak Anda ingat. Komentar dari orang-orang yang bahkan tidak Anda kenal. Ini bukan kisah tentang penipuan daring. Ini adalah kenyataan masa depan bagi jutaan anak yang kehidupan awalnya terdokumentasikan secara daring oleh orang tua mereka.
Di era media sosial, membagikan momen kehidupan anak melalui foto atau cerita, yang dikenal dengan istilah sharenting, menjadi hal yang lazim dilakukan oleh banyak orang tua. Baik itu momen lucu, perkembangan anak, atau prestasi kecil yang membanggakan, rasanya sayang jika tidak diabadikan dan dibagikan. Namun, tahukah Anda bahwa sharenting juga memiliki risiko?
Untuk melindungi anak Anda dari risiko seperti pencurian identitas, eksploitasi, atau pelanggaran privasi, berikut adalah tips aman dan nyaman dalam melakukan sharenting.
1. Hindari Membagikan Informasi Pribadi
Ketika membagikan konten, pastikan Anda tidak menyertakan informasi pribadi anak seperti nama lengkap, tanggal lahir, lokasi rumah, sekolah, atau rutinitas harian mereka. Hal ini bertujuan untuk menghindari risiko anak Anda menjadi target orang-orang yang tidak bertanggung jawab misalnya penculikan, pemerasan atau perdagangan manusia. Bahkan detail kecil seperti nomor kendaraan atau dokumen penting di latar belakang foto harus Anda perhatikan.
2. Gunakan Pengaturan Privasi Akun
Aturlah akun media sosial menjadi privat. Cara ini dapat membatasi siapa saja yang dapat melihat konten Anda. Sebaiknya, hanya izinkan keluarga atau teman dekat yang Anda percayai untuk mengakses postingan tersebut.
3. Bijak Memilih Foto dan Video
Tidak semua momen harus dibagikan ke publik. Misalnya, hindari memposting foto anak saat sedang mandi, menangis, atau dalam situasi yang bisa membuat mereka merasa malu di masa depan. Ingat, apa yang Anda anggap lucu hari ini bisa menjadi hal yang mengganggu mereka suatu saat nanti.
4. Matikan Fitur Geotagging
Geotagging memungkinkan lokasi Anda terdeteksi melalui unggahan di media sosial. Untuk mencegah orang asing mengetahui lokasi Anda dan anak, pastikan fitur geotagging pada ponsel atau media sosial Anda dimatikan sebelum mengunggah konten.
5. Tambahkan Watermark
Jika Anda ingin memastikan foto atau video anak Anda tidak disalahgunakan oleh pihak lain, gunakan watermark. Watermark ini juga membantu menandai bahwa konten tersebut milik Anda.
6. Hormati Hak Privasi Anak
Anak Anda memiliki hak atas privasi mereka. Jika anak Anda sudah cukup besar untuk memahami media sosial, mintalah izin mereka sebelum membagikan foto atau cerita tentang mereka. Hal ini mengajarkan mereka bahwa privasi adalah sesuatu yang penting dan mereka pun terbiasa memilih hal apa yang aman dibagikan di media sosial.