Jelang Magrib Bunda Dian mengajak ketiga anaknya jalan-jalan untuk mencari takjil. Akhir bulan isi kulkas habis. Oleh karena itu hari ini sengaja Bu Dian akan beli masakan matang sekalian jalan-jalan sore.Â
Usai semuanya mandi dan salat asar, Arif dan kedua adiknya keluar rumah. Hal ini membuat mereka senang. Bisa jalan-jalan menikmati sore hari dan  bisa membeli aneka jajanan.  Galih pun membayangkan akan bisa makan jajan yang disukai.
"Kita jalan saja lho, ya," ucap Bu Dian sambil membetulkan kerundung birunya. Kali ini Bu Dian memakai gamis hitam dengan kerudung coklat corak.Â
"Siap Bund," ucap Arif sambil membuka pagar.Â
Mereka berempat berjalan lewat kampung sebelah. Setelah masuk gang, mereka sampai berjumpa dengan orang-orang yang sama-sama jalan sore.Â
Beberapa menit kemudian mereka melewati jalan yang kanan kirinya persawahan. Namun, sayangnya pas lewat tidak ada tanaman padi karena baru saja dipanen.Â
Dari tempat itu tampak
Gunung menjulang tinggi. Gunung Merbabu dengan birunya bisa dinikmati jelas oleh mereka.Â
"Nang, kamu berdiri di sini, ambil  video Bunda saat berjalan ya?" pinta Bu Dian sambil menyerahkan HP ke  anak sulungnya.Â
"Oke," ucap Arif sambil mencari aplikasi camera. Lalu mulai berancang-ancang untuk mengambil video.
"Siap, satu, dua, tiga," Arif memberi aba-aba. Kedua adiknya pun menggoda saat bundanya berjalan.Â