Masjid Baiturrahman Semarang dengan Wajah Baru
Entah berapa lama saya terakhir kali salat di masjid Baiturrahman yang berada di daerah simpang lima Semarang. Mungkin sudah lima atau enam tahun lalu.
Â
Alhamdulillah hari Jumat lalu saya beserta teman bisa salat Dhuhur di masjid yang megah ini. Tampak baru dibandingkan ketika saya ke sini.
Usai dari kampus lama, kami berempat menuju Masjid Baiturrahman. Perlahan mobil menyusuri kota Semarang. Tuga Bu Muda dengan taman yang indah. Lawang Sewu pun tampak indah di pandang mata. Selanjutnya kami sampai di masjid Baiturrahman. Pas di depan masjid sudah banyak yang memberi tempat untuk parkir. Maklum Jumat berarti banyak orang yang akan salat Jumat sehingga tempat parkir dibuat dua shaf.
"Parkir sini hanya satu jam ya Pak," ucap seorang sambil mengarahkan.
Tak lama kemudian ada orang yang mendekati mobil kami sambil menyodorkan stiker PSIS untuk diterima dan disuruh membayar seikhlasnya. Suami pun memberi uang sepuluh ribu. Hanya beberapa menit, seorang tukang parkir mendekati dengan membawa karcis. Saya pun berpikir, saat akan parkir banyak yang memberi arahan. Oh rupanya ada yang menggunakan kesempatan. Ya banyak cara mencari rejeki.
Kami pun memasuki Masjid Baiturrahman. Sebuah kolam dengan air mancur berada persis di depan Masjid. Sebuah pemandangan baru yang menjadikan suasana panas menjadi sejuk. Selanjutnya kami bertiga menuju tempat khusus wanita sedang suami menuju bagian pria.
Kami berbelok kiri. Tampak tembok pembatas jalan dan tempat wudhu ada tanaman yang menjuntai di sepanjang tembok. Hal ini menjadikan lebih asri yang bisa meredam cuaca panas. Tempat sandal juga disediakan dengan apik. Ada seorang ibu tua yang membantu menata alas kaki semua orang yang masuk masjid.
Tempat wudhu dan kamar mandi  bersih berada di depan kami. Rasanya nyaman banget. Air wudhu pun membasahi wajah kami. Selanjutnya kami berjalan untuk menuju lantai dua yang dikhususkan bagi para wanita. Ada juga lift yang bisa digunakan untuk menuju lantai atas. Kami bertiga memilih jalan kaki dengan pelan-pelan. Ada beberapa tikungan sehingga lumayan lelah.
Sampai di atas kami duduk-duduk sambil  menunggu sampai yang salat Jumat selesai. Suara menggema terdengar merdu di telinga kami seolah kami berada di Mekkah. Lantai dua tampak bersih. Mukena tertata rapi dan bersih.
Lampu berpendar di bawah langit-langit kubah. Rasanya tenang damai berada di lantai dua. Alhamdulillah kami bisa salat Dhuhur dengan tenang dan sejuk.