Menjadi kebahagiaan tersendiri ketika saya bisa naik kereta Api setelah lama tidak bepergian dengan kereta. Â Ada sensasi tersendiri duduk di balik jendela sambil menikmati pemandangan.
Atas izin-Nya, kami bertiga mendapat amanah dari grup alumni kuliah di IKIP Semarang untuk takziah ke teman yang suaminya meninggal dunia seminggu lalu. Saya, Bu Ika dan Bu Tanti melakukan perjalanan menuju Purwokerto.
Rasa sesal setelah ketinggalan kereta tak terasa lagi. Insyaallah akan ada hikmahnya. Â Kami bertiga juga tak memikirkan hal itu. Sekarang kami menikmati perjalanan dengan bahagia walaupun waktu mundur dari jadwal semula. Â Masa menunggu beberapa jam kami syukuri dengan bercerita, melihat lalu lalang para calon penumpang dan melihat kereta datang dan pergi itu asyik tersendiri.
Pukul 11.11 kereta datang tepat waktu. Suara kereta menggema di area stasiun Poncol Semarang. Kami langsung berdiri menunggu kereta berhenti. Kami bertiga berjalan dan naik ke gerbong 3 dengan perasaan senang. Seorang berbaju seragam merah membantu membawakan bawaan yang lumayan banyak. Awalnya menggunakan alat pendorong. Namun saat naik kereta, dibawa sendiri semua barang. Saya ingin membantunya ditolak. Kemudian kami memberinya uang jasa.
Jug jug jug...suara kereta menggema. Perlahan kereta api berjalan. Saya pun sudah duduk manis bersama Bu Tanti. Sementara Bu Ika di bangku belakang.
Beberapa menit kemudian ada petugas keliling. Namun, tidak memeriksa karcis yang sudah saya siapkan. Â Petugas hanya berjalan dari gerbong ke gerbong saja. Selanjutnya kami duduk manis sambil bercerita tentang teman yang baru pensiun. Bahagia rasanya mendengarkan cerita dari teman lama.
Saat di kereta tak kami sia-siakan untuk menikmati perjalanan yang benar-benar nyaman dibandingkan dengan alat transportasi lain. Tak ada bau bensin. Tempat duduk pun longgar. Kami bisa milih tempat duduk lain yang kosong. Nanti umpama ada penumpang datang kami pindah tempat.
Bagi saya naik kereta bisa nyaman karena tidak berdesakan dan duduk santai. Saat itulah saya bisa nulis di HP tanpa rasa gerah atau pusing. Berbeda dengan mobil. Kepala bisa pusing saat pegang HP
Stasiun demi stasiun kami lalui. Saat sampai Tegal -Pemalang kami bisa menikmati pemandangan indah dengan air laut di Pantura. Namun tidak begitu jelas karena terhalang pepohonan. Sesekali kami mengambil gambar di balik jendela. Seolah pepohonan berjalan di samping rel kereta api. Sungguh indah.