Mohon tunggu...
Budiyanti
Budiyanti Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang pensiunan guru di Kabupaten Semarang yang gemar menulis dan traveling. Menulis menjadikan hidup lebih bermakna.

Seorang pensiunan guru dan pegiat literasi di Kabupaten Semarang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Berlatih Memberi

7 Oktober 2022   17:12 Diperbarui: 7 Oktober 2022   17:20 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berlatih Memberi

Sebagai manusia beriman, kita harus berusaha lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Kita berusaha menjadi manusia di atas rata-rata. Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan Memberi. . Sudahkah kita berbagi rejeki pada hari ini? sudahkah kita tersenyum pada tetangga, sudahkah kita berbagi rejeki entah makanan atau apa saja pada teman, saudara atau tentangga?

Ada kebagianan tersendiri kala kita bisa memberi. Kadang kita bersedekah menunggu saat kita kaya, saat kita sehat, saat kita banyak makanan. Kita sering menunda untuk melakukan kebaikan itu artinya kita menunda untuk rejeki kita. Mari kita renungkan saat kita berada di tempat tertentu kemudian berteriak.

Bagaimana pantulan dari suara kita saat mengucap kita sehat maka pantulan gema suara tadi adalah sehat, sehat, sehat. Saat kita berteriak saya sedih, pantulan akan berbunyi sedih, sedih, sedih dan seterusnya. Jadi, jika kita bisa memberi, menolong orang lain sebenarnya akan memantul pada diri kita.

Ada tips untuk memberi berdasarkan youtube dari Naqoy. Pertama, Paksa memberi. Kita paksa memberi saat kita kesulitan, saat kena PHK, saat kesusahan. Biasanya hal ini amat sulit. Tapi mari kita paksakan walaupun semampunya.

Kedua, jangan tunggu ikhlas untuk memberi. Kita tidak apa-apa memberi dengan embel-embel dicatat, agar diberi ucapan terima kasih. Namun, lama kelamaan kita memberi menjadi kebiasaan. Mari kita lihat sepuluh tetangga kanan dan sepuluh tetangga kiri kita. Tak jauh-jauh untuk bersedekah. Kita membantu orang jauh sementara tetangga kita membutuhkan uluran tangan kita.

Selanjutnya sisihkan gaji kita untuk disedekahkan kepada orang lain. Yang terakhir adalah lupakan apa yang sudah kita berikan pada orang lain. Tidak usah diingat --ingat kala pemberian kita tidak ada ucapan terim kasih.

Selanjutnya saat malam tiba, kita afirmasi dengan mengucap hal --hal positif misalnya, aku bahagia, aku iklas dan ucapkan saat jelang tidur dengan mengucap "Alhamdulillah ya Allah, saya sehat, Alhamdulillah ya Allah, saya bahagia dll.

Itu tadi materi yang disampaikan dalam youtube Naqoi. Semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun