Reuni, Haruskah Kita Menghadiri?
Pada era digital ini komunikasi amat mudah. Salah satu dampaknya adalah adanya reuni. Bermula mudah menemukan teman-teman lama lewat medsos, reuni pun menjamur. Teman SD, SMP, SMA/ SMK, kuliah selalu mengadakan reuni. Sampai -sampai sang anak mengatakan kok bapak ibu reuni terus.
Haruskah kita menghadiri reuni yang diadakan di masing-masing jenjang?
Nah sebelum dijawab, penulis akan bercerita tentang reuni yang baru saja dilaksanakan di rumah.
Setelah sekian lama tidak juga ada reuni, akhirnya kami mengadakan reuni. Kali ini bertempat di rumah saya, sekaligus syukuran.
Pukul 10.00 satu per satu teman berdatangan. Mereka berasal dari Kudus, Demak, Semarang, Ungaran, Salatiga, Magelang. Tak begitu banyak seperti biasanya karena banyak yang punya acara keluarga.
Kami berkumpul di ruang tamu yang telah kami tata. Berbagai menu telah tertata di lesehan. Ada serabi solo, mendut, pisang godok, jeruk, dan jajanan lainnya. Heem komplet. Ya untuk menghormati tamu sudah kami persiapkan dari kemarin.
Tak diduga bahwa teman-teman juga membawa oleh-oleh. Alhamdulillah deh. Hidangan pun makin lengkap. Tawa dan canda kami rasakan setelah lama tak jumpa. Beberapa teman mengajak suaminya dan anaknya.
Suami saya pun ikut menyambut tamu dengan ramah. Karena seringnya pertemuan menjadikan  kami saling kenal dengan keluarga masing-masing.