Contoh:
Yang beruntung adalah nomor 099. Pengucapan angka tersebut adalah kosong sembilan sembilan.
Pengucapan angka 0 dengan kosong itu bukan kali ini saja. Banyak sekali orang mengucapkan seperti itu. Bagaimana dengan kita? Apakah merasakan adanya kekeliruan itu atau tidak tahu?
Oke kalau tidak tahu ya tidak apa-apa. Namun, jika sudah tahu ya kita berusaha mengucapkan dengan benar.
Bapak ibu perlu kita ketahui bahwa lambang bilangan 0 sampai 9 pengucapannya adalah enol, satu, dua dan seterusnya. Bukan kosong untuk lambang bilangan 0.
Kalau angka 0 diucapkan dengan kosong. Bagaimana kalau pengucapan kata rumah kosong bisa diganti dengan rumah enol? Tidak bisa kan?
Okey, mengerti kan. Mari kita berusaha membenahi dengan benar.
Kedua:
Waktu dan tempat kami persilakan.
Si pembawa acara memberi kesempatan kepada Bapak Alex selaku ketua RT untuk memberi sambutan. Kalimat yang diucapkan pembawa acara sebagai berikut.
Acara selanjutnya adalah sambutan ketua RT 03, waktu dan tempat kami persilakan
Â
Mari kita cermati kalimat di atas. Yang dipersilakan adalah waktu dan tempat bukan Bapak Alex. Inilah yang membuat Bapak Yus Badudu, seorang pakar bahasa tidak mau maju ke mimbar karena pengucapan pembawa acara keliru. Ini cerita lama saat beliau menghadiri acara.
Usut punya usut ternyata yang keliru adalah ucapan pembawa acara. Yang dipersilakan itu adalah orangnya bukan waktu dan tempat.