Mana ada si Hitam bisa memikat hati? Biasanya sih diabaikan. Apalagi yang hitam itu wajah atau kulit tubuh. Pasti banyak yang tidak menyukainya. Benarkah? Buktinya banyak orang berusaha dengan berbagai cara agar wajah tampak putih. Namun, kali ini si Hitam Manis selalu dinanti kedatangannya dan diburu orang. Â Siapa ya?. Ya...si Hitam Manis kereta api itulah yang memikat hati.
Ahad, 25 Maret 2019 saya ngebolang bersama teman ke Museum Kereta Api Ambarawa. Â Untuk kesekian kalinya berkunjung ke berbagai objek wisata untuk berburu cerita yang _terupdate_agar lebih nyata. Semoga bisa membawa manfaat dalam dunia literasi.Â
Walaupun setiap hari melewati objek ini, sejak dipugar ya baru kali ini saya bisa ke objek wisata yang merupakan salah satu destinasi wisata di Kabupaten Semarang. Kalau hari libur objek ini amat ramai. Sejumlah bus hampir memenuhi tempat parkir yang berada di sisi kiri.Â
Tulisan besar kuning tampak jelas pada pintu masuk museum kereta api Ambarawa dengan nama yang lebih keren Indonesian Railway Museum. Kami bertiga langsung masuk menuju tempat penjualan karcis. Sebuah ruangan baru berkaca putih berdiri seorang wanita cantik berkerudung kuning. Dengan senyum manis menyambut para pemburu wisata dengan ramah.Â
Hanya dengan membayar sepuluh ribu per- orang kami bisa masuk ke objek. Setelah karcis dicek dengan mesin oleh seorang lelaki muda berseragam, kami masuk lokasi objek.
Berbeda dengan sebelumnya, awal masuk objek ada sebuah lorong panjang yang lumayan luas berlantai keramik putih dan coklat.  Sisi kanan dinding dipajang berbagai sejarah perkeretaapian. Hemm... asyik. Tempatnya bersih, lebih rapi dibandingkan dengan sebelumnya. Di sebelah kiri berjajar si hitam manis yang khusus dua  lokomotif khusus  untuk menampung air.
Kami bertiga langsung masuk menuju museum yang berada pada bangunan artistik bercorak merah bata dan putih. Bangunan kuno yang masih kokoh dengan ketinggian lebih dari pada bangunan rumah biasa. Konon di  situlah dulu para penumpang KA membeli karcis. Â
Ruang belakang ada  tempat menyimpan  peninggalan sejarah berupa mesin ketik, alat cap kuno, topi para pegawai KA. Semua ada dalam kotak berkaca. Sebuah meja kayu panjang utuh dengan beberapa kursi berada di tengah ruangan.