Tanpa kita sadari di era modern yang serba canggih ini, hampir semua orang jadi lebih mudah untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Dari generasi atas sampai generasi Z semua mulai ikutan merasakan kemudahan ini. Tetapi, dibalik kemudahan yang tersedia ada dampak buruk yang ditimbulkan yaitu perilaku konsumtif.
Pola hidup konsumtif memang tidak bisa dilepaskan dari gaya hidup seseorang yang modern, serba praktis, dan tentu saja mobile. Perkembangan teknologi yang semakin pesat dan canggih setiap harinya memudahkan berbagai kepentingan. Perilaku konsumtif sebenarnya boleh boleh saja sih tapi kalau ada uangnya ya jangan sampai memaksan diri untuk fomo seperti  makan di cafe yang viral ataupun travelling keluar negeri tapi menggunakan uang yang asalnya dari pinjaman online hal ini bisa berdampak buruk pada keuangan kita.
Hidup di zaman teknologi seperti saat ini semua hal terasa serba mudah. Begitu pun dengan permodalan, jika dulu masyarakat Indonesia sangat sulit mendapatkan pinjaman dana tunai kini untuk mendapatkan pinjaman uang begitu mudah.
Salah satu yang memudahkan ialah adanya platform penyedia jasa pinjaman secara digital atau biasa disebut pinjaman online (pinjol). Begitu mudahnya nih kadang kita barusan isi data saja tetiba dana yang dibutuhkan langsung cair masuk rekening. Untuk mencegah hal ini tentunya pengelolaan keuangan yang baik mutlak diperlukan.
Berbicara mengenai pengelolaan keuangan secara baik saya berkesempatan untuk bisa hadir pada Blogger Gathering 2024 bareng Adira Finance dan Kompasiana yang bertajuk "Ngobrolin Financial di Ketemu Sahabat Bareng ADIRA FINANCE". Menghadirkan para narasumber handal yaitu, Ayu Sara Herlia Financial Literacy Specialist - Founder @mamaber.uang, Indra Meyman Harefa - Head of Regional Non Auto Business Adira Finance, dan Dwi Nopianto - AXI Adira Finance.
Menurut mba Ayu Sara hidup konsumtif sebenarnya boleh saja asalkan memiliki.uang yang cukup sehingga tidak terjebak dengan pinjaman online yang di masa sekarang ini mudah dalam pencairan. Beliau juga menyampaikan pendapatnya mengenal.gaya hidup Frugal Living yaitu hidup di bawah ekspektasi penghasilan kita.
Menurut mba Ayu hidup perlu dinikmatin, boleh boleh saja menerapkan frugal living dengan waktu tertentu misalkan punya keinginan di tahun 2025 mau punya rumah selama rumah belum terbeli boleh loh menerapkan hal tersebut.
Bapak Indra Meyman selaku Head of Regional Non Auto Business ADiRA Finance menyampaikan intinya adalah jangan mengurangi gaya hidup yang biasa kita jalani namun lebih baik menambah penghasilan untuk menghidupi hidup kita. Banyak cara yang bisa dilakukan seperti menjadi afiliate, Driver online ataupun membuka usaha sendiri. Dan jika memiliki uang lebih boleh banget jika dibelikan aset sebagai jaminan hari tua kita nantinya.
Salah satu langkah penting dalam pengelolaan keuangan yang baik adalah punya dana darurat. Penting bagi kamu untuk memahami cara menghitung dana darurat dan mengumpulkannya untuk mencapai kestabilan finansial. Menabung untuk dana darurat dapat menghindari utang, baik kartu kredit maupun bentuk pinjaman lainnya.
