Mungkin sebagian dari kita sudah mengetahui jika minat baca di indonesia termasuk rendah. Hal ini juga di dukung oleh data dari UNESCO di tahun 2016 yang menyatakan jika minat baca di Indonesia masih sangat memprihatinkan, yaitu hanya pada 0,001 persen, dimana artinya jika ada 1.000 orang di Indonesia, maka hanya ada 1 orang saja yang rajin dalam membaca buku. Ini membawa indonesia berada dalam tingkat 60 dalam hal minat baca, dan hanya 1 tingkat diatas negara Botswana, yaitu negara yang berada di benua Afrika.
Sebenarnya apa yang menjadi penyebab rendahnya minat baca di Indonesia ? seringkali yang dipersalahkan adalah kurang pedulinya orang tua terhadap minat baca anak, dan menganggap bahwa masa kanak-kanak adalah masa bermain, sehingga perlu dihabiskan dengan cara bermain bersama teman-teman seumurannya, kurangnya perpustakaan sekolah menyediakan buku yang menarik juga menjadi sasaran empuk dalam mempersalahkan kurangnya minat baca, bahkan masyarakat yang kurang peduli dalam mendirikan taman baca juga menjadi salah satu penyebab kurangnya minat baca. Namun apakah itu semua yang menyebabkan minat baca seseorang rendah?
Bisa jadi benar, namun apakah terpikir jika sebenarnya minat baca rendah dikarenakan orang tidak tahu minatnya itu apa ? Hal ini saya ketahui dari youtube bang Panji Pragiwaksono, yang mengatakan jika rendahnya minat baca dikarenakan kita tidak mengetaui minat kita apa ? karena jika seseorang mengetahui minatnya apa, maka kita akan menggali informasi yang berhubungan dengan minat kita, bahkan ketika semua informasi yang ingin kita peroleh itu telah kita serap dan kita masih haus akan informasi perihal minat kita, maka kitapun akan menyantap buku yang berhubungan dengan minat kita, sehingga secara tidak langsung, kita meningkatkan minat baca kita.
Bagaimana caranya mengetahui minat kita?
Minat adalah dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada objek tertentu. Bisa dibilang minat ini meupakan kesukaan kita. Jika kita suka terhadap bermain game, sepak bola, menanam, menggambar, menghitung, memperhatikan chart, berdagang, ataupun terhadap gosip, maka disanalah minat kita berada. Kita hanya perlu menggali lebih dalam minat kita sehingga timbul keinginan untuk terus mengasahnya dan menjadikan kita menjadi seorang profesional di bidang yang kita minati.
Walaupun mungkin minat kita tidak umum, atau tidak seperti kebanyakan orang, namun dengan begitu, kita akan menjadi satu-satunya yang ahli di bidang tersebut. Misalkan saja kita ambil contoh dari bang Oke Rosgana, dia dijuluki sebagai Bapak Yoyo Indonesia, dimana karena minatnya, beliau mengasah terus kemampuan yoyonya, hingga dipercaya mendesain yoyo untuk sebuah perusahaan di Amerika Serikat, dan juga sering ditunjuk menjadi juri dalam kompetisi yoyo yang berlangsung ditanah air maupun di mancanegara.Â
Seperti juga bang Theo F. Thoemion yang suka mengamati kondisi pasar keuangan sekaligus bermain valas sehingga menjadikannya trader sukses. Hal itu terjadi karena mereka tekun mengasah minat mereka dan tidak mudah menyerah dengan apa yang terjadi di sekitarnya.Â
Kita boleh-boleh saja selalu berubah hobi atau kesukaan kita, namun pada titik tertentu, jika kita sudah mengetahui minat kita, maka kita harus tekun mengasahnya, jangan sampai ketika ada pihak eksternal menyampaikan kata-kata yang buruk mengenai minat kita, maka kita berhenti dalam mengasah minat kita. Dan untuk mengasah minat kita, maka kita haruslah rajin baca buku yang berhubungan dengan minat kita tersebut.
- Keuntungan yang pertama adalah, pastinya menambah pengetahuan, jika kita sering membaca (apalagi hal yang positif), tentunya kita akan mengetahui aspek kehidupan dan mengarungi dunia hanya dari membaca saja.
- Jika kita sering lupa, maka kita harus sering melatih otak kita dengan membaca, sebab membaca akan membuat daya ingat otak kita meningkat.
- Membaca hal yang menyenangkan dan membuat kita tenggelam dalam bacaan kita, akan membuat pikiran kita menjadi fokus, tenang dan rileks sehingga dapat mengurangi stress.
- Kalau kita ingin menjadi seorang yang bisa didengar oleh banyak orang, maka kita harus pandai mencari kata-kata saat berhadapan dengan seseorang ataupun orang banyak, kemampuan mencari kata-kata yang tepat, bisa di dapat jika kita mempunyai banyak kosakata. Untuk menambah kosakata, maka kita perlu menambah banyak bacaan kita.
- Dengan membaca kita juga akan memperkuat daya analisis kita, bukan hanya pada cerita fiksi atau novel, dimana kita dipaksa untuk menebak cerita selanjutnya, atau menebak akhir ceritanya, namun dengan membaca buku, kita juga dipaksa menggunakan logika kita untuk mengetahui isi buku yang sebenarnya.
Dan masih banyak lagi manfaat dari membaca buku, jika kita menggalinya. Bukan hanya bermanfaat sebagai sumber ilmu pengetahuan, membaca juga dapat menjadi sumber hiburan, yang murah dan dapat dibagikan ke banyak orang. Jadi, teruslah membaca.