Mohon tunggu...
Yanti Susanti
Yanti Susanti Mohon Tunggu... Lainnya - Suka membaca dan sedang belajar menulis.

Lahir di Jakarta, bekerja di Jakarta, tinggal di Kab. Bogor.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pesan Moral dari Cerita Rakyat "La Moelu Si Anak Yatim"

10 Januari 2021   21:15 Diperbarui: 10 Januari 2021   21:17 15915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Semua patut berbangga bahwa Indonesia tidak hanya kaya dengan sumber daya alamnnya namun juga karena keragaman suku, budaya, dan bahasanya. Cerita rakyat merupakan salah satu kekayaan literasi Indonesia berisi petuah dan pesan moral yang berguna bagi semua. Seluruh daerah mempunyai cerita rakyat. 

Tanah Sumatra misalnya mempunyai cerita rakyat Malin Kundang, Legenda Pulau Senua, Legenda Ular N'Daung, Putri Ular, Puteri Mambang Linau. Cerita rakyat dari tanah Jawa contohnya Keong Mas, Si Pitung, Suwidak Loro, Bawang Merah Bawang Putih, Lutung Kasarung. Suri Ikun dan Dua Ekor Burung dan Batu Golog adalah cerita rakyat dari NTT dan NTB. Ada Rusa dan Kelomang sebagai cerita rakyat dari Maluku. 

Pulau Sulawesi juga memiliki beberapa cerita rakyat antara lain Legenda Putri Duyung, La Sirimbone, La Dana dan Kerbau, To Dilaling, La Moelu Si Anak Yatim. 

Sementara itu cerita rakyat dari pulau Kalimantan adalah Batu Menangis, Putri Junjung Buih, Legenda Danau Lipan. Tanah Papua memiliki kekayaan cerita rakyat berjudul Buaya Sakti dan Asal Usul Nama Irian.

Salah satu cerita rakyat menarik yang berasal dari Sulawesi adalah La Moelu Si Anak Yatim. Alkisah seorang anak bernama La Moelu tinggal bersama ayahnya yang sudah renta. 

Sehari-hari La Moelu memancing di sungai yang lokasinya tidak jauh dari rumahnya. Suatu hari dengan semangat dia pergi ke sungai dan berharap mendapat banyak ikan. 

Anehnya, setelah lama menunggu, tak seekor ikan pun yang memakan umpannya. Hari semakin siang, La Moelu belum juga mendapat ikan. Ia berniat pulang, namun karena penasaran maka dia tetap menunggu dan terus berharap ada ikan yang bisa dibawa pulang. Akhirnya ada seekor ikan kecil terkait di ujung kailnya. Walaupun hanya ikan kecil, hati La Moelu sangat senang dan ditunjukkannya ikan itu kepada ayahnya. 

Sang ayah memintanya untuk memelihara ikan tersebut. Keesokan harinya ikan itu membesar, bahkan di hari berikutnya saat dipindah ke wadah yang lebih besar, ikan itu juga membesar. Ikan yang diberi nama Jinnande Teremombonga oleh La Moelu akhirnya dilepaskan ke laut. Setiap pagi La Moelu ke laut untuk memanggil ikannya dan memberinya makan.

Suatu hari tetangganya yang jahat, memanggil ikan itu dan menangkapnya. Mereka memotong-motong Jinnande Teremombonga dan membawanya pulang untuk dimasak. 

Akhirnya La Moelu tahu kalau tetanggnya itu yang membunuh ikannya. Dia sangat sedih dan membawa pulang tulang Jinnande Teremombonga dan menguburkannya di depan rumah. Keajaiban terjadi keesokan harinya. Ada tanaman aneh yang tumbuh di atas kuburan itu. Batangnya emas, daunnya perak, bunganya intan dan buahnya berlian.

Ayahnya terkejut mendengar cerita La Moelu dan menyadari bahwa itu semua berkat Tuhan Yang Mahakuasa yang diberikan ke mereka. Semakin hari tanaman itu semakin besar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun